News

Dosen FT-EIC ITS Raih Pendanaan EPICS in IEEE untuk Inovasi Lingkungan dan Energi Berkelanjutan

Sel, 07 Okt 2025
1:00 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Gambar: Kolase diskusi masing-masing proyek penerima pendanaan EPICS in IEEE.

Surabaya, FT-EIC ITS – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Dua dosen dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) berhasil meraih pendanaan dari Engineering Projects in Community Service (EPICS) in IEEE, sebuah program hibah global yang mendukung proyek berbasis teknologi untuk kepentingan masyarakat. Capaian ini menegaskan komitmen FT-EIC dalam melahirkan inovasi berkelanjutan yang memberi dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

 

Dosen Teknik Informatika FT-EIC, Safitri Juanita, memimpin proyek pengolahan sampah Multi Layer Plastic (MLP) melalui teknologi pirolisis berbasis IoT. Proyek ini menggandeng Bank Sampah Darling untuk mendaur ulang sampah plastik yang sulit diurai menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif.

 

Keunikan proyek ini terletak pada integrasi teknologi pirolisis dengan sistem pemantauan berbasis IoT serta penggunaan panel surya sebagai sumber energi. “Dengan teknologi ini, kami ingin membantu bank sampah mengolah plastik secara mandiri, sekaligus menggerakkan ekonomi sirkular di masyarakat,” jelas Safitri.

 

Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga mahasiswa yang terlibat. Mereka memperoleh pengalaman langsung dalam riset multidisipliner yang menggabungkan IoT, energi terbarukan, dan rekayasa lingkungan.

 

Sementara itu, Feby Artwodini Muqtadiroh, dosen Sistem Informasi FT-EIC, memimpin proyek bertajuk Clean Energy Solution for Water Supply and Farming in Pollution-Affected Village – Indonesia. Proyek ini berfokus pada penyediaan air bersih di Desa Cokrokembang, Pacitan, yang selama ini terdampak pencemaran limbah tambang emas.

 

Solusi yang dihadirkan berupa sistem pompa air tenaga surya tanpa baterai, unit filtrasi, dan sensor kualitas air berbasis IoT. Pendekatan ini dikembangkan bersama masyarakat, melibatkan kelompok tani, siswa SMK, hingga mahasiswa lintas jenjang. “Bagi kami, teknologi tidak berhenti di laboratorium, tetapi harus hadir sebagai solusi nyata di tengah masyarakat,” tutur Feby.

 

Selain menghadirkan air bersih, proyek ini juga memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola dan memelihara teknologi secara mandiri, sehingga dampaknya berkelanjutan.

 

Kedua proyek ini menunjukkan bagaimana FT-EIC ITS mampu menghadirkan inovasi teknologi yang berangkat dari permasalahan riil di masyarakat. Pendanaan internasional ini menjadi pengakuan bahwa riset dan pengabdian dosen ITS tidak hanya relevan, tetapi juga diakui secara global.

 

Safitri berharap inovasinya dapat direplikasi ke ratusan bank sampah lain di sekitar Ciledug, mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui pengurangan emisi karbon. Sementara Feby menargetkan proyek air bersih di Pacitan dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.

 

Capaian ini sekaligus menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa lainnya. Seperti disampaikan Feby,

“Proposal akan lebih kuat jika berangkat dari masalah riil di lapangan, serta melibatkan masyarakat sejak awal. Dengan semangat kolaborasi, peluang untuk memperoleh pendanaan internasional akan semakin terbuka.”

 

Dengan keberhasilan ini, FT-EIC ITS kembali menegaskan perannya sebagai pelopor inovasi teknologi untuk lingkungan dan energi berkelanjutan, membawa nama ITS semakin diperhitungkan di tingkat global.

Latest News

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ada yang bisa kami bantu?
Selamat datang, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).