Menghadapi Lonjakan Tekanan Akademik, Teknik Komputer ITS Gelar Seminar Kesehatan Mental

Gambar : Suasana hangat peserta seminar saat mengikuti seminar kesehatan yang diselenggarakan Departemen Teknik Komputer ITS.

Surabaya, FT-EIC ITS – Di tengah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan mahasiswa, Departemen Teknik Komputer ITS menggelar Seminar Kesehatan Mental pada tanggal 9 Oktober di Ruang Multifunction Tower 2 Lantai 11. Acara ini menjadi ruang edukasi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan psikologis di tengah padatnya aktivitas perkuliahan. Lebih dari 150 mahasiswa hadir memenuhi ruangan, menunjukkan antusiasme dan kebutuhan yang tinggi terhadap pendampingan kesehatan mental di lingkungan departemen.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai langkah nyata Departemen Teknik Komputer ITS setelah dalam beberapa tahun terakhir menemukan berbagai kasus mahasiswa yang mengalami penurunan performa akademik, ketidakhadiran dalam perkuliahan, hingga kendala pribadi yang berkaitan dengan tekanan mental. Melalui seminar ini, departemen berupaya memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pengenalan emosi, validasi diri, serta cara menghadapi tekanan akademik secara sehat dan berkelanjutan.

Gambar : dr. Zain Budi Syulthoni, Sp.KJ., saat menyampaikan materi sebagai narasumber pada Seminar Kesehatan Mental Departemen Teknik Komputer ITS.

Kegiatan diawali dengan Seminar Kesehatan Mental bertajuk “Membangun Resiliensi Mahasiswa ITS untuk Menghadapi Kehidupan Kampus” oleh dr. Zain Budi Syulthoni, Sp.KJ. Sesi ini menghadirkan materi mengenai resiliensi, manajemen stres, serta langkah-langkah menjaga kesehatan mental dalam situasi yang penuh tuntutan. Pemateri menekankan bahwa banyak mahasiswa mengalami kelelahan mental bukan hanya karena beratnya akademik, tetapi juga karena kecenderungan untuk menahan atau mengabaikan kondisi emosional mereka.

Tidak hanya berfokus pada mahasiswa, rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi “Perkenalan Psychological First Aid (PFA)” untuk dosen dan tenaga kependidikan sebagai bentuk peningkatan kapasitas pendampingan awal bagi mahasiswa. Melalui sesi ini, dosen dibekali pemahaman mengenai teknik mendengarkan dengan empati, memvalidasi perasaan mahasiswa, serta mengenali tanda-tanda awal distress agar dapat memberikan rujukan yang tepat ketika dibutuhkan.

Menurut Dr. Diah Puspito Wulandari, S.T., M.Sc., Sekretaris Departemen Teknik Komputer, sejumlah tantangan baru mulai terlihat pada mahasiswa. “Kami melihat tekanan yang dihadapi mahasiswa tidak hanya akademik, tetapi juga berasal dari berbagai sisi kehidupannya. Hal ini mendorong departemen untuk memperkuat pembinaan, termasuk melalui edukasi kesehatan mental,” ujarnya.

Gambar : Mahasiswa Teknik Komputer ITS antusias mengikuti instruksi yang dipandu dr. Zain Budi Syulthoni, Sp.KJ.

Perubahan Kurikulum 2023 turut memberi tantangan tambahan. Pada kurikulum sebelumnya, mahasiswa semester awal memulai dengan mata kuliah yang relatif ringan. Namun pada kurikulum terbaru, mahasiswa langsung berhadapan dengan materi yang lebih berat sejak awal perkuliahan. Peralihan ini menuntut proses adaptasi yang tidak sederhana bagi mahasiswa baru. Selain itu, penggunaan smartphone dan media sosial semakin mempengaruhi kondisi psikologis, mulai dari perbandingan sosial hingga meningkatnya kecenderungan overthinking.

Departemen Teknik Komputer ITS berkomitmen memperluas perhatian pada aspek sosial dan psikologis sebagai bagian dari pendampingan akademik. Pemahaman yang baik pada semua elemen kampus diharapkan dapat menciptakan komunikasi yang lebih empatik dan suasana belajar yang mendukung.

“Harapannya, mahasiswa merasa bahwa tantangan yang mereka hadapi tidak harus dihadapi sendirian. Dengan pembinaan yang tepat, mereka dapat tumbuh lebih kuat dan adaptif,” tambah Bu diah.

Melalui penyelenggaraan seminar dan sosialisasi PFA ini, Departemen Teknik Komputer ITS menegaskan komitmennya untuk mendukung perkembangan mahasiswa secara menyeluruh bukan hanya sebagai individu yang unggul secara akademik, tetapi juga yang sehat secara mental dan siap menghadapi dinamika dunia modern.