News

Lulusan Terbaik Diploma Analisa AVTUR pada Pesawat N-219

Sab, 27 Nov 2021
7:04 am
Fakultas
Share :
Oleh : fvokasiadmin1   |

Dhea Sarah Larasati, berhasil menjadi wisudawan terbaik Diploma (D3) ITS di Wisuda ITS ke-122

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan keunggulan dalam bidang inovasi teknologi. Kali ini  Dhea Sarah Larasati, Mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri berhasil melakukan analisa flammability bahan bakar Jet-A-1 pada Pesawat N-219. Analisa yang dikembangkan ini bertujuan agar tangki pesawat PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ini aman dari ledakan ketika dioperasikan.

Dhea Sarah Larasati menuturkan, Pesawat N-219  merupakan salah satu pesawat komersial dari Federal Aviation Administration (FAA). Namun, karena bahan bakar pesawat ini adalah Jet A-1, maka resiko kemungkinan bahan bakar meledak saat di operasikan masih ada. “Menurut National Transportation Safety Board (NTSB) cara yang dilakukan agar tidak terjadi ledakan adalah mencukupkan bahan bakar di tangki agar suhunya stabil” ungkapnya.

Wanita yang akrab disapa Dhea ini melanjutkan, dibutuhkan analisis flammability tingkat lanjut agar resiko ledakan bahan bakar dapat dikurangi. Analisis ini meliputi empat tahap diantaranya adalah persiapan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis, serta kesimpulan. “Untuk tahap persiapan, perlu untuk mengidentifikasi informasi awal dan mengumpulkan berbagai literatur yang ada,” sahut Dhea.

Pada tahap pengumpulan dan pengolahan data lanjut Dhea, data yang diambil adalah data flight test pesawat N-219 di PTDI. Data tersebut kemudian diolah menggunakan software Microsoft Excel untuk diketahui permasalahan utamanya terletak pada bagian mana, “Setelah itu dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan,” kata mahasiswi yang menyandang predikat lulusan terbaik pada Program Diploma (D3) ini.

Dari tahap analisis ditemukan bahwa flammability bahan bakar Jet A-1 pada Pesawat N-219 sangat dipengaruhi oleh suhu dan ketinggian. semakin rendah suhu, maka bahan bakar semakin mudah terbakar, begitupun dengan ketinggiannya. “Kemudian, untuk energi minimum bahan bakar pesawat N-219 yang aman dari ledakan adalah ketika nilai E Ignition berada di bawah tekanan 10 Megajoule (MJ),” lanjut mahasiswa bimbingan Ir Arino Anzip MEngSc ini

Menurut Dhea, perlu dilakukan penelitian lanjutan berupa pemberian variasi ketinggian, sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih akurat. “Saya berharap bahwa penelitian ini dapat membantu industri pesawat terbang di Indonesia agar dapat mengudara dengan aman,” pungkasnya (zar/qin)

Ilustrasi Pesawat N-219

Latest News