News

Inovasi Pertahanan Maritim Laut Natuna Utara melalui DAHANA App

Sen, 24 Nov 2025
1:00 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Gambar : Tim ITS dan STTAL berfoto bersama pada kegiatan abmas pengembangan DAHANA App di Kampus Prajurit Teknokrat.

Surabaya, FT-EIC ITS – Laut Natuna Utara kembali menjadi pusat perhatian geopolitik Indonesia. Wilayah yang menjadi jalur utama perdagangan internasional ini menyimpan potensi sumber daya alam sekaligus kerawanan akibat klaim sepihak dari negara lain. Situasi tersebut menuntut adanya sistem pendukung keputusan yang mampu menghadirkan analisis cepat, akurat, dan berbasis data. Di titik inilah DAHANA App hadir sebagai inovasi yang dikembangkan melalui kolaborasi erat antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).

 

Gambar : Prof. Erma Suryani (kanan) dari ITS bersama Laksamana Pertama TNI Dr. Mukhlis (kiri) dari STTAL dalam diskusi pengembangan DAHANA App.

Gagasan DAHANA berangkat dari kebutuhan menghadirkan perangkat analitik yang mampu memantau dinamika maritim secara menyeluruh. Proyek ini dipimpin oleh Prof. Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D., selaku ketua tim pengabdian masyarakat sekaligus dosen di Departemen Sistem Informasi. Gagasan DAHANA berangkat dari kebutuhan menghadirkan perangkat analitik yang mampu memberikan gambaran utuh mengenai kondisi maritim di kawasan rawan tersebut. Proyek ini dipimpin oleh Prof. Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. selaku ketua tim pengabdian masyarakat sekaligus dosen di Departemen Sistem Informasi yang menegaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk membantu pengambil keputusan menghadapi situasi maritim yang semakin kompleks. “Kami ingin menghadirkan sistem yang bukan hanya menampilkan data, tetapi membantu pengambil keputusan memahami situasi maritim secara menyeluruh,” ujar Prof. Erma.

Dari sisi militer, validasi dilakukan oleh Laksamana Pertama TNI Dr. Mukhlis, S.T., MM. bersama perwira senior STTAL lainnya termasuk Kolonel Yoyok, Kolonel Wawan, dan Kolonel Okol, menjadi mitra kunci dalam memastikan seluruh model benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan. Tim teknis dikerjakan oleh mahasiswa yang mengembangkan model Minimum Essential Force, model ancaman, serta desain dashboard agar aplikasi mudah dioperasikan oleh personel dengan ritme kerja cepat.

Kebutuhan untuk menghadirkan sistem seperti DAHANA muncul dari dua persoalan utama. Pertama, analisis situasi maritim selama ini masih bergantung pada data yang tersebar di berbagai sumber sehingga menyulitkan proses integrasi ketika ancaman muncul. Kedua, pengambilan keputusan di area rawan seperti Natuna membutuhkan simulasi yang mampu memprediksi berbagai kemungkinan skenario secara komprehensif. Dengan ancaman yang semakin dinamis akibat klaim Nine-Dash Line dan ketegangan blok internasional, dashboard analitik yang andal menjadi keharusan.

Pengembangan DAHANA dimulai dari penyusunan model konseptual yang dibangun berdasarkan teori pertahanan dan pengalaman operasional militer. Setiap variabel diuji oleh STTAL untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi nyata di laut. Setelah desain aplikasi tersusun, tim melakukan pengujian berlapis mulai dari unit testing, integrasi sistem, hingga uji sensitivitas menggunakan data historis. Metode ini memastikan setiap rekomendasi yang dihasilkan bersifat konsisten, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu pembeda utama DAHANA adalah kedekatannya dengan konteks lokal. Tidak seperti sistem analitik luar negeri yang bersifat generik, DAHANA dirancang spesifik untuk Natuna, mulai dari pola patroli, intensitas ancaman, hingga karakteristik kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Aplikasi ini juga tak hanya memvisualisasikan data, melainkan menyediakan simulasi skenario dan rekomendasi kebijakan yang membantu komandan memahami dampak dari setiap pilihan taktis. Keberadaan forum diskusi internal membuatnya menjadi ruang kolaboratif bagi pengambil keputusan maritim.

Kolaborasi antara ITS dan STTAL tidak berhenti pada penyediaan data, tetapi mencakup validasi komprehensif. Seluruh skenario diuji melalui back-testing dan evaluasi operasional oleh personel berpengalaman untuk memastikan aplikasi bekerja secara realistis. Proses ini memberikan lapisan keamanan ekstra sekaligus menjamin bahwa DAHANA tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu berfungsi dalam kondisi nyata.

Gambar : Tampilan dashboard dan model simulasi DAHANA App.

DAHANA App direncanakan rilis pada Desember 2025 dan akan menjadi perangkat analitik strategis untuk memantau dinamika keamanan di Laut Natuna Utara. Setelah peluncuran, aplikasi ini akan terintegrasi dengan sistem pertahanan militer secara bertahap, mengikuti protokol yang berlaku di institusi maritim. Tim juga memastikan seluruh pengolahan data dilakukan di lingkungan tertutup, dengan enkripsi lengkap dan kontrol akses ketat untuk menjaga kerahasiaan operasi.

Hadirnya DAHANA App menegaskan bahwa inovasi pertahanan tidak selalu lahir dari ruang laboratorium militer, tetapi juga dari kolaborasi akademik yang memadukan ilmu, teknologi, dan kebutuhan nyata di lapangan. Di tengah meningkatnya kompleksitas geopolitik kawasan, aplikasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan maritim Indonesia.

Latest News

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ada yang bisa kami bantu?
Selamat datang, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).