Gambar: Dua sosok inspiratif dari FT-EIC pada Wisuda ke-132 ITS. (Sabrina kedua dari kiri, Weynard kedua dari kanan)
Surabaya, FT-EIC ITS – Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS kembali menorehkan kebanggaan melalui dua sosok wisudawan muda yang inspiratif pada gelaran Wisuda ke-132 ITS. Mereka adalah Alexander Weynard Samsico, wisudawan sarjana terbaik dengan IPK tertinggi, dan Wan Sabrina Mayzura, wisudawan termuda yang berhasil menuntaskan studi S1 di usia 20 tahun 4 bulan. Keduanya menjadi cerminan nyata semangat dan kualitas lulusan FT-EIC yang unggul, tangguh, dan berprestasi.
Berasal dari Surabaya, Alexander Weynard Samsico tumbuh dengan ketertarikan besar terhadap komputer sejak kecil. Anak pertama dari tiga bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya dengan bermain gim dan menjelajahi berbagai aplikasi di komputer, yang kemudian menumbuhkan rasa ingin tahu tentang dunia pemrograman. “Saya jadi tertarik bagaimana kalau saya bisa membuat program-program aplikasi itu,” kenangnya.
Selama berkuliah di Departemen Teknik Informatika FT-EIC ITS, Weynard aktif tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan kemahasiswaan seperti Schematics ITS dan program Bangkit. Momen berkesan baginya adalah ketika menjadi panitia kompetisi NPC di Schematics ITS dan mengikuti konser REEVA yang menurutnya menjadi pengalaman langka selama masa kuliah.
Sebagai asisten dosen, Weynard menghadapi tantangan tersendiri. Ia belajar menjelaskan materi dengan cara yang sederhana namun tetap efektif. “Dengan tanggung jawab ini, saya jadi terdorong untuk menggali ulang materi dan mencari informasi tambahan,” ungkapnya. Pengalaman ini tak hanya memperkuat pemahamannya, tetapi juga melatih manajemen waktu dan energinya.
Puncak perjuangannya terwujud dalam tugas akhir berjudul “Penyelesaian Permasalahan SPOJ 36941 – AND Queries Menggunakan Algoritma Pemrograman Dinamis Bitmasks”, di mana ia berhasil mendapatkan hasil “Accepted” pada platform internasional SPOJ, menandakan program yang dibuatnya efisien dan benar.
Gambar: Alexander Weynard Samsico, wisudawan sarjana terbaik FT-EIC ITS dengan IPK tertinggi pada Wisuda ke-132.
“Meski pernah lelah, terutama saat banyak proyek dan ujian berbarengan, saya tetap berusaha menyelesaikan semuanya dengan mencicil dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin,” ujarnya. Kini, Weynard tengah menjalani magang sambil mempersiapkan studi lanjut dan melamar kerja.
“Semangat terus! Meskipun kita berada di titik rendah, jangan lupa fokus pada tujuan akhir. Apa pun yang dikerjakan saat ini akan membuahkan hasil di masa depan.” Weynard
Sementara itu, Wan Sabrina Mayzura dari Departemen Teknik Informatika FT-EIC ITS menjadi sorotan karena berhasil menuntaskan studi sarjananya di usia yang baru menginjak 20 tahun 4 bulan. Lahir di Pekanbaru dan besar di Bengkalis, Riau, Sabrina tumbuh di lingkungan akademik karena kedua orang tuanya adalah dosen.
Perjalanan cepatnya bukan karena trik khusus, melainkan karena jalur pendidikan yang ia tempuh sejak dini. Ia masuk SD di usia 5 tahun dan melanjutkan pendidikan di kelas akselerasi saat SMA, yang membuatnya menyelesaikan masa sekolah menengah hanya dalam dua tahun. “Jadi memang jalur pendidikannya sudah lebih cepat dari awal,” jelasnya.
Meski berkuliah di usia yang lebih muda dari teman-temannya, Sabrina tidak merasa berbeda. Ia justru menganggap lingkungan kampus sebagai tempat belajar kedewasaan. “Tantangannya lebih ke penyesuaian diri secara mental. Tapi teman-teman di ITS semuanya suportif, jadi saya bisa berkembang dengan nyaman,” ungkapnya.
Gambar: Potret Sabrina (paling kanan) saat aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial, seperti Program Riset dan Abmas JatimPro 2025.
Selama di ITS, Sabrina aktif di berbagai kegiatan, mulai dari riset, kepanitiaan, hingga pengabdian masyarakat. Ia berkesempatan ikut dalam penelitian bersama dosen pembimbing dan bahkan berhasil memublikasikan hasil tugas akhirnya di jurnal bereputasi Q1 IEEE Access. Pengalaman itu mendorongnya melanjutkan studi S2 melalui beasiswa FAST-D ITS, program percepatan jenjang S1-S2.
“Nggak apa-apa merasa lelah atau ragu, yang penting jangan berhenti. Setiap orang punya waktunya masing-masing. Fokus pada proses dan progres sendiri, karena perjalanan ini nggak harus sempurna untuk tetap berarti.” – Sabrina
Perjalanan Weynard dan Sabrina menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dari satu jalan yang sama. Weynard menempuhnya lewat ketekunan dan manajemen waktu, sementara Sabrina melalui kedewasaan berpikir dan semangat belajar tanpa henti. Keduanya menjadi bukti bahwa FT-EIC ITS terus melahirkan generasi yang unggul, inspiratif, dan siap memberikan kontribusi nyata bagi masa depan.
Surabaya, 2 Desember 2025 — Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Surabaya, 29 November 2025 — Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melaksanakan Finalisasi Penyusunan Dokumen Laporan Evaluasi Diri
Surabaya, FT-EIC ITS – Fakultas Teknologi dan Informatika Cerdas ITS kembali mengukir prestasi membanggakan di ajang bergengsi nasional. Tim