Gambar: Foto bersama siswa, guru SDN Sutorejo 1/240, dan tim KKN Abmas Informatika ITS usai pelatihan Fun Coding..
Surabaya, FT-EIC ITS – Departemen Teknik Informatika ITS, khususnya Laboratorium Komputasi Cerdas dan Visi (KCV), kembali menghadirkan kegiatan pengabdian masyarakat (ABMAS). Bertajuk Pelatihan Fun Coding Menggunakan Scratch, kegiatan ini menggandeng SDN Sutorejo 1/240 Surabaya sebagai mitra, melibatkan siswa kelas V serta para guru dalam dua hari pembelajaran yang menyenangkan.
Ketua pelaksana ABMAS, Dini Adni Navastara, menuturkan bahwa ide pelatihan ini lahir dari kebijakan terbaru Kemendikdasmen yang mulai memperkenalkan coding dan kecerdasan artifisial sebagai mata pelajaran pilihan di tingkat sekolah dasar.
“Harapannya coding tidak terlihat menyeramkan, tapi justru menyenangkan. Kalau sejak SD sudah terbiasa, anak-anak akan lebih mudah berpikir logis dan terbiasa problem solving,” ungkap Dini.
Pemilihan SDN Sutorejo 1/240 bukan tanpa alasan. Sekolah ini telah menjalin kerja sama dengan KCV sejak tiga tahun lalu. “Ini kali kedua kami berkolaborasi dengan SD Sutorejo, jadi sudah terjalin hubungan yang baik,” tambahnya.
Pelatihan berlangsung pada 20 – 21 Agustus lalu. Hari pertama dilaksanakan di Laboratorium Pemrograman 1 Teknik Informatika ITS, diikuti 20 siswa dan lima guru. Tim pengabdian terdiri dari sembilan dosen lintas laboratorium (KCV, MCI, KBJ, GIGA) serta sepuluh mahasiswa. Anak-anak diperkenalkan pada block programming melalui Scratch. Mereka tidak menulis kode dari awal, melainkan merangkai blok visual untuk membuat animasi dan permainan sederhana. “Menariknya, anak-anak justru sangat antusias karena merasa bisa membuat game mereka sendiri,” kata Dini.
Gambar: Antusiasme siswa saat belajar coding dengan bimbingan tim KKN.
Hari kedua, pelatihan berlanjut di laboratorium komputer SDN Sutorejo. Tim ITS memastikan infrastruktur di sekolah sudah siap dengan Scratch terpasang di setiap komputer. Anak-anak kemudian diminta mengerjakan proyek kecil, baik individu maupun kelompok.
Salah satu proyek yang diberikan adalah permainan sederhana bola memantul. Namun, kreativitas siswa melampaui instruksi dasar. Ada yang mengganti latar belakang, menambahkan skor, hingga memberi efek perubahan warna pada bola. “Padahal itu tidak kami ajarkan, tapi mereka bisa berinovasi sendiri. Rupanya mereka terinspirasi dari game yang sering dimainkan,” cerita Dini. Hasil karya terbaik diberi apresiasi berupa hadiah.
Tidak hanya siswa, para guru juga mendapat pelatihan serupa. Bedanya, mereka dibekali modul yang lebih detail agar bisa mengajar mandiri di kemudian hari.
Dini berharap kegiatan ini bisa berlanjut ke sekolah-sekolah lain, termasuk yang berada di daerah dengan fasilitas terbatas. “Anak-anak ibarat sponge, cepat sekali menyerap informasi. Jadi penting untuk memberi mereka kesempatan belajar coding sejak dini, agar lebih bijak menggunakan teknologi, bukan sekadar bermain game,” ujarnya menutup.
Surabaya, FT-EIC ITS – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) kembali menunjukkan
Surabaya, 5 Desember 2025 — Fakultas Vokasi ITS berhasil meraih posisi Runner Up dalam kompetisi Cabang Olahraga pada rangkaian
Surabaya, 2 Desember 2025 — Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis