News

Robogo, Inovasi Robot Gorong-Gorong Karya Mahasiswa Teknik Komputer ITS

Kam, 16 Okt 2025
12:00 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Gambar: Tim pengembang Robogo bersama robot mereka (Dari kiri ke kanan: Rezky Dwisantika Pujiastuti, Zhafarullah Ahmad, dan Rigel Ramadhani Waloni).

Surabaya, FT-EIC ITS – Saluran gorong-gorong yang tersumbat sering kali menjadi penyebab banjir lokal di kawasan perkotaan, termasuk di Surabaya. Sayangnya, kondisi gorong-gorong yang sempit dan tertutup membuat tenaga manusia kesulitan untuk langsung memeriksa sumber masalah. Berangkat dari persoalan tersebut, tiga mahasiswa Departemen Teknik Komputer ITS menciptakan sebuah inovasi robotik bernama Robogo (Robot Gorong-Gorong) untuk membantu mengidentifikasi titik sumbatan dengan lebih efektif.

Proyek Robogo digagas oleh Zhafarullah Ahmad atau akrab disapa Aaf, bersama dua rekannya, Rigel Ramadhani Waloni dan Rezky Dwisantika Pujiastuti. Ide ini merupakan pengembangan dari proyek kakak tingkat mereka yang sebelumnya bernama Bobogo (Bot Gorong-Gorong). Jika Bobogo hanya mengandalkan aliran air untuk bergerak, Robogo disempurnakan menjadi robot amfibi yang bisa dikendalikan dengan remote control.

“Kalau dulu robotnya bergerak mengikuti aliran air, sekarang Robogo bisa dikendalikan maju, mundur, belok kiri, belok kanan, bahkan rotasi 360 derajat. Jadi pergerakannya lebih leluasa,” jelas Aaf yang juga menjadi ketua tim sekaligus penanggung jawab desain mekanik.

Inovasi ini berawal dari mata kuliah Proyek Telematika di semester enam, yang menuntut mahasiswa untuk menghasilkan sebuah prototipe bermanfaat. Awalnya, robot dirancang berbentuk seperti kapal. Namun, setelah masukan dari dosen, desain akhirnya dikembangkan menjadi amfibi agar bisa beroperasi di dua medan sekaligus, baik darat maupun air. Bodi robot dibuat menggunakan printer 3D, lalu diuji coba langsung di lapangan. “Prosesnya berkali-kali gagal. Ada bagian yang patah, ada yang kurang pas, semua kami perbaiki lagi. Dari situ kami belajar banyak,” cerita Aaf.

 

Selain pergerakan yang lebih fleksibel, Robogo mampu melakukan live streaming video, sehingga kondisi gorong-gorong bisa dipantau secara real time. Tak hanya itu, robot ini juga mengirimkan data penting seperti koordinat, orientasi, kecepatan, hingga informasi dari sensor ultrasonik untuk mendeteksi hambatan. Dengan adanya sistem ganda ini, data yang diterima menjadi lebih akurat dan dapat membantu tim lapangan bekerja lebih tepat sasaran.

Seluruh pendanaan pengembangan Robogo berasal dari dana pribadi tim, karena proyek ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib. Keterbatasan anggaran membuat mereka hanya bisa menggunakan material cetakan 3D yang ketahanannya terbatas. 

“Kami berharap Robogo bisa diteruskan dengan pengembangan yang lebih jauh lagi dan dengan dukungan pendanaan yang lebih memadai, sehingga robot ini benar-benar bisa dipakai secara intuitif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Aaf.

Saat ini, Robogo memang belum siap untuk digunakan secara massal. Masih dibutuhkan peningkatan dari sisi material, sensor, serta kemudahan operasional agar dapat berfungsi secara optimal di lapangan. Meski begitu, karya ini telah membuka jalan bagi inovasi berikutnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi adik-adik tingkat mereka untuk melanjutkan pengembangan di masa depan.

Latest News

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ada yang bisa kami bantu?
Selamat datang, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).