News

Observasi Kawasan Laut Selatan Prigi Trenggalek, Peneliti ITS dan Skotlandia Membahas Potensi Sektor Energi dan Ekonomi Laut

Jum, 12 Agu 2022
8:21 am
Fakultas Teknologi Kelautan

Sorry, no posts matched your criteria.

Share :
Oleh : adminmartech   |

Para dosen  Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) beserta rombongan mahasiswa dan peneliti dari Heriot Watt University, Scotland-UK mengobservasi daerah Prigi, Kabupaten Trenggalek. Mereka mengobservasi untuk mengembangkan potensi pengembangan Blue Energy di kawasan tersebut.

Rombongan disambut hangat oleh Kepala Desa Tasikmadu beserta jajaran di Gedung Balai Pertemuan PPN Prigi. Dalam pertemuan ini hadir pula Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Paguyuban Pancing Ulur, Dinas Perikanan dan Kelautan, perwakilan PKK, dan perwakilan masyarakat nelayan Prigi.

Mengawali diskusi Kepala Desa Tasikmadu, Wignyo Handoyo mempresentasikan potensi sektor ekonomi kelautan dan pariwisata di daerah Tasikmadu. Ia mengatakan bahwa Desa Tasikmadu memiliki keunggulan di bidang perikanan, dimana Prigi termasuk dalam salah satu Pelabuhan perikanan di Jawa Timur.

“Desa Tasikmadu merupakan pusat ekonomi kelautan atau Blue Economy di kawasan Trenggalek, mulai sektor pariwisata, pasar ikan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan fasilitas pengolahan hasil laut, dan cold storage,” jelas Kepala Desa Tasikmadu tersebut.

Kegiatan diskusi tersebut berupa tanya jawab mengenai tantangan untuk menerapkan Blue Energy di Prigi. Kepala Desa Tasikmadu menilai bahwa Blue Energy merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan ekonomi warga di Kabupaten Trenggalek, khususnya ekonomi dari para nelayan serta UMKM produk perikanan setempat. Hal tersebut juga didukung oleh keterangan dari perwakilan PKK, Ibu Nunung, yang mengatakan bahwa mereka memproduksi keripik kulit ikan dan ikan asap untuk dijual kepada para wisatawan yang mendatangi Prigi.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan melakukan observasi ke cold storage yang terletak di Kabupaten Trenggalek. Setelah melakukan observasi tersebut, rombongan melanjutkan observasi ke tempat penangkaran ikan. Tujuan melakukan observasi tersebut untuk melihat kapasitas listrik dan cold storage. Selain itu, para peneliti juga melakukan tanya jawab untuk mencari tahu konsumsi listrik serta daya yang dihabiskan untuk cold storage tersebut.

Observasi di penangkaran ikan juga dilakukan untuk melihat bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan oleh para nelayan dan pembeli, serta jaringan komunikasi nelayan dengan industri perikanan yang berada di Kabupaten Trenggalek. Hasil dari pencarian data tersebut merupakan dasar dari para peneliti untuk memetakan tentang ekonomi yang dilakukan oleh nelayan dan para stakeholders di Kabupaten Trenggalek. Dengan demikian, para peneliti dapat mengusulkan untuk penerapan Blue Energy sehingga dapat membentuk ekonomi yang lebih baik untuk masyarakat setempat.

Observasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh ITS dan Heriot Watt University saja, tetapi juga dari berbagai universitas di Indonesia. Adapun universitas lain yang terlibat di dalam kegiatan tersebut adalah Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Indonesia, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Mataram.

Setelah intensif berdiskusi rombongan melanjutkan observasi ke fasilitas cold storage dan tempat pelelangan ikan. Dosen dan mahasiswa survey kebutuhan listrik dan potensi pengembangan energi terbarukan yang potensial untuk diterapkan. Tampak Kepala Desa dan Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS menyertai rombongan untuk observasi.

Dr. Achmad Baidowi, peneliti energi laut dari ITS menuturkan “Setelah kegiatan survey lapangan selanjutnya dilakukan tahap Analisa dan sintesis penerapan renewable energi di kawasan laut selatan. Kegiatan ini juga menggandeng Heriot Watt University yang memiliki kepakaran di bidang energi laut”.

“Kegiatan ini merupakan kolaborai riset internasional antara ITS dan Heriot Watt University yang juga didukung oleh Aqutera Ltd-UK, British Council dan Kedaireka dengan tema A’challenge-based learning’ pilot project for developing Sustainable and Blue Energy and Economy Literacy and Roadmap in Indonesia,” tambah Dekan FTK ITS.(Sumber :http://dhohotv.com)

 

Latest News

Sorry, no posts matched your criteria.