News

Tim Unstoppable Juara 1 THEORIST 2025 dengan Inovasi Smart Waste Management

Jum, 19 Sep 2025
3:08 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Gambar: Tim Unstoppable (kiri: Marcello Akrama Putra, tengah: Muhammad Naufal Adriansyah, kanan: Satryo Ahmad Ananta).

Surabaya, FT-EIC ITS – Prestasi gemilang kembali ditorehkan mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS. Tim Unstoppable berhasil meraih Juara 1 pada ajang The Horizon of Research, Innovation, and Solution Tournament (THEORIST) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang.

 

Tim ini beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Elektro, yaitu Muhammad Naufal Adriansyah (2022), Marcello Akrama Putra (2023), dan Satryo Ahmad Ananta (2023). Mereka tergabung dalam Laboratorium Tegangan Tinggi FT-EIC dan aktif sebagai asisten yang kerap mendorong diri untuk terus berkembang, termasuk mengikuti kompetisi.

 

Informasi tentang ajang THEORIST 2025 didapatkan dari program kerja Laboratorium Tegangan Tinggi. Divisi eksternal laboratorium menginformasikan kompetisi tersebut kepada seluruh asisten, sehingga membuka kesempatan bagi Tim Unstoppable untuk ikut serta.

 

Gambar: Salah satu slide presentasi yang mengantarkan Tim Unstoppable meraih Juara 1.

Dalam kompetisi ini, mereka mengusung gagasan berjudul:

“Konsep Smart Underground Waste Management and Collection System dengan Implementasi Autonomous Maglev Capsule Transportation pada Kawasan Ibu Kota Nusantara.”

 

Gagasan futuristik ini mengintegrasikan blockchain, artificial intelligence, dan Internet of Things untuk menggerakkan sistem kapsul maglev di bawah tanah. Sistem ini memungkinkan pengumpulan dan pengangkutan sampah menuju pusat pembuangan dan pengolahan secara lebih efektif dan efisien.

 

Seperti umumnya lomba esai, tantangan pertama adalah menyusun paper yang padat, jelas, dan informatif dengan batasan maksimal delapan halaman. Tim Unstoppable berusaha meramu seluruh ide kompleks menjadi tulisan yang ringkas namun tetap komprehensif.

 

Setelah lolos ke babak final, mereka menghadapi tantangan baru, ialah menyampaikan ide lewat presentasi maksimal 10 menit. Dengan PPT berisi 10 slide yang ringkas dan visual menarik, mereka berlatih intensif agar penyampaian dapat tersampaikan secara lugas dan tepat waktu.

 

“Hal yang paling berkesan justru ada di sesi tanya jawab,” ujar Naufal. “Pertanyaan juri tidak selalu sesuai prediksi, sehingga kami harus berpikir cepat dan menjawab dengan solusi yang merepresentasikan kondisi sesungguhnya. Itu benar-benar mengasah cara berpikir kritis kami.”

 

Ketika ditanya apa kekuatan utama yang membuat tim ini unstoppable, Naufal menjawab singkat, “Tetap konsisten ketika ingin juara.” Konsistensi itulah yang menjaga semangat mereka dari awal persiapan hingga pengumuman kemenangan.

 

Meski ide yang mereka gagas masih bersifat futuristik dan belum dapat langsung diimplementasikan, Tim Unstoppable berharap gagasan ini dapat dikembangkan lebih lanjut, salah satunya melalui publikasi ilmiah agar bisa menjadi rujukan penelitian di masa depan.

 

Untuk mahasiswa FT-EIC lainnya, Naufal berpesan agar jangan ragu menuangkan ide dalam kompetisi.

“Ide itu sebenarnya selalu muncul dari permasalahan kecil di sekitar kita. Akan sia-sia kalau hanya berhenti di kepala tanpa dimanfaatkan. Lomba bisa jadi jalan positif untuk menyalurkan ide-ide itu,” pungkasnya.

 

Keberhasilan Tim Unstoppable ini menunjukkan bahwa kreativitas dan konsistensi mahasiswa FT-EIC ITS mampu mencetak prestasi, sekaligus memberi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus berkarya.

Latest News

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ada yang bisa kami bantu?
Selamat datang, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).