Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) adalah jalur penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilakukan melalui ujian terstandar secara nasional, di mana peserta akan mengikuti serangkaian tes yang dirancang untuk mengukur potensi akademik, kemampuan penalaran, dan kesiapan belajar di perguruan tinggi. Penilaian dalam SNBT berfokus pada hasil tes sebagai dasar utama seleksi sehingga memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh peserta didik dari berbagai latar belakang untuk bersaing secara adil. SNBT menjadi salah satu instrumen utama SNPMB dalam menjamin akses pendidikan tinggi yang meritokratis, akuntabel, dan inklusif.
Seleksi Nasional Berdasarkan Tes 2026 dilakukan dengan menggunakan tes terstandar berbasis komputer dengan nama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia dan literasi dalam bahasa inggris. Tujuannya untuk menjamin calon mahasiswa memiliki penalaran, pemecahan masalah, serta kemampuan belajar yang tinggi sehingga dapat memahami materi yang akan diajarkan pada program studi spesifik. Selain itu, diharapkan terbentuknya kesempatan yang sama kepada semua calon mahasiswa dengan latar belakang ekonomi maupun kualitas pembelajaran sekolah asal yang berbeda.
Materi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) meliputi:
Pengembang instrumen seleksi masuk PTN berdasarkan tes terdiri dari pakar di bidang penilaian yang sudah mempertimbangkan aspek teknis dalam pelaksanaan; termasuk waktu tes maupun tingkat kesulitan soal.
Peserta yang memilih program studi S1 Desain Produk Industri, S1 Desain Interior, dan S1 Desain Komunikasi Visual wajib menunggah Portofolio Seni Rupa, Desain, dan Kriya sebagai penilaian selain hasil nilai UTBK.
Siswa yang belum mempunyai ijazah harus membawa surat keterangan siswa kelas 12 sekurang-kurangnya disertai dengan:
Keketatan di atas merupakan hasil klasterisasi yang merepresentasikan kesulitan relatif seleksi (keketatan program studi) dari penyelenggaraan seleksi tahun 2025 pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ITS.
Jalur SNBT dibuka untuk semua program studi sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4) yang diselenggarakan oleh ITS, kecuali kelas internasional IUP.
Ketentuan pemilihan program studi lebih lengkapnya dapat diakses di laman SNPMB.
Beberapa program studi dalam proses pembelajaran sangat memerlukan suatu kompetensi spesifik yang terkait dengan kondisi mata. Berikut adalah beberapa program studi di ITS yang mengharuskan calon mahasiswa yang diterima memenuhi persyaratan kompetensi dan akan dilakukan cek kesehatan (tes buta warna) pada saat proses daftar ulang atau sebelum perkuliahan dimulai.
Pendaftar yang memiliki fasilitas mandiri untuk membantu fungsi penglihatan terhadap pengenalan warna dan memastikan bisa mengikuti perkuliahan secara normal, tetap diperkenankan mengajukan pendaftaran pada program studi di atas.
Informasi mengenai tata cara pendaftaran SNBT dapat diperoleh di laman SNPMB.
Biaya pendidikan mahasiswa baru yang diterima melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes menggunakan satu komponen biaya, yaitu Uang Kuliah Tunggal (UKT).
UKT bagi mahasiswa jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) diterapkan dengan kategori atau kelompok sesuai dengan program studinya. UKT dibagi dalam beberapa kategori (kecuali program joint degree dengan UKT kategori khusus) yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa dan dibayarkan tiap semester. Indeks kemampuan ekonomi orang tua ditentukan pada saat daftar ulang.
*) UKT S1 Teknik Sistem Perkapalan (Joint Degree) diberlakukan satu nominal (UKT Jalur Khusus). Mahasiswa Program Joint Degree S1 Teknik Sistem Perkapalan diwajibkan kuliah di Wismar University, Germany, pada semester 6. UKT tidak termasuk tiket pesawat, akomodasi dan biaya hidup (living cost) selama di Jerman.
Ketentuan yang berlaku bagi pendaftar dengan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) pada pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes tahun 2026 di ITS adalah sebagai berikut.
Calon peserta penerima KIP-Kuliah terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran program KIP-K di laman Puslapdik Kemdikbud. KIP-Kuliah ditujukan secara eksklusif hanya untuk yang tidak mampu secara ekonomi. Siswa yang secara akademik unggul tapi mampu secara ekonomi tidak diperkenankan mendaftar. Dalam hal mendaftar KIP-Kuliah dan ternyata tidak layak menerima karena ternyata mampu secara ekonomi, ada beberapa kemungkinan yang terjadi:
Selain Kartu Indonesia Pintar Kuliah, ITS juga bekerjasama dengan berbagai instansi dalam pemberian beasiswa untuk mahasiswa ITS. Para mahasiswa bisa memperoleh beasiswa dari berbagai sumber dengan mekanisme pengajuan sesuai ketentuan lembaga pemberi beasiswa, seperti setelah dinyatakan diterima atau setelah mendapatkan Indeks Prestasi akademik.
Jenis lembaga pemberi beasiswa meliputi:
Sekretariat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Gedung D Lantai 2, Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Pintu I Senayan, Jakarta 10270 Telepon: (021) 3104041 Email: snpmb@bppp.kemdikbud.go.id; info@snpmb.id Call Center: 0804 1 450 450 (Pukul 08.00 – 18.00 WIB) Helpdesk: https://halo-snpmb.id
Direktorat Pendidikan Subdirektorat Admisi Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111 Whatsapp: (+62) 851-8681-9601 (Informasi) Whatsapp: (+62) 851-8681-9600 (Kendala) E-mail: admisi@its.ac.id
Semua informasi dilayani di hari kerja jam 08.00 – 16.00 WIB.