MEMBANGUN MASYARAKAT TANGGUH INDONESIA
Selama ini sebagian besar masyarakat masih menganggap bencana sebagai sesuatu musibah/takdir yang harus dan layak diterima oleh masyarakat. Usulan upaya penanganan/pencegahan sebelum tejadi bencana masih dianggap suatu upaya yang mengada-ada. Bahkan ada beberapa daerah masih tabu membicarakan bencana takut kuwalat (terjadi sungguhan). Akibat pandangan itu kita terkena bencana yang sama berulang ulang tanpa melakukan apa apa, padahal korban sudah berjatuhan, kerusakan dan kerugian sudah cukup banyak,
Sebuah kenyataan yang harus diingat dan harus diterima oleh seluruh rakyat Indonesia bahwa secara geologis dan klimatologis Indonesia rawan bencana. Sebagian wilayah Indonesia rawan gempa, dan sebagian wilayah pantainya rawan tsunami. Pada saat musim hujan muncul ancaman banjir, longsor, angin kencang, ombak tinggi , saat kemarau ada sebagian wilayah kekeringan dan kekurangan air bersih. Peristiwa itu terus berlangsung dan terus berulang dengan periode tertentu.
Background tersebut yang melatarbelakangi Webinar:
Topik:
Narasumber:
Moderator:
Pelaksanaan:
– Dalam Periode Puncak Musim Hujan di Indonesia – Musim hujan kembali memasuki puncaknya, dan berbagai potensi bencana geo-hidrometeorologi
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan PT Pertamina EP Cepu Zona 11 menyelenggarakan “Newedge Kuliah Tamu: A-to-Z Upstream Business from
Peraturan Kepala (Perka) Nomor 2 Tahun 2012 BNPB adalah Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Peraturan ini berisi panduan untuk