Siaran pers BMKG 3 Agustus 2023) – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa keberadaan sumber gempa Sesar Opak di DIY, yang memiliki magnitudo tertarget M6,6. Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. Memori gempa 2006 karena pergesersn Sesar opak tidak boleh dilupakan. Kata KaBMKG : Mitigasi Harus Terus Dilakukan, Jangan Teputus!. BMKG DIY dan UGM selalu memantau aktivitas Sesar Opak.
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja dalam acara “Workshop Nasional Perkembangan Pemutakhiran Peta dan Sumber Bahaya Gempa Indonesia Terkini” akhir tahun lalu, mengemukaan bahwa Sesar Mataram bagian timur sebelumnya sudah dikenal sebagai sesar Dengkeng, Sesar Mataram adalah kelanjutan Sesar Dengkeng yang melintas dari timur ke barat dan melewati perkotaan yang padat. Mestinya ini juga harus menjadi perhatian semua orang di DIY.
Dan tidak boleh dilupakan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M8,7 di selatan Jawa masih terus aktif yang berpotensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa. Sekali lagi Ka BMKG meminta semua pihak untuk selalu melakukan pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Departemen Teknik Geofisika ITS – Mageti-IAGI – Universitas Mularwarman menghadirkan para narasumber dari BMKG, BRIN dan Teknik Geodesi UGM menyelenggarakan Webinar “UPDATE Sesar Aktif di Daerah Istimewa Yogyakarta” dengan mengundang pembicara :
Sebagai moderator:
Dr. (Cand) Retno Anjarwati (Dosen Teknik Geologi UNMUL)
Sebagai penanggap:
dan host:
yang akan dilaksanakan pada :
Materi dapat diakses melalui link berikut ini:
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing
Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono
BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.