Presiden Prabowo Subianto, Kamis 26 Juni 2025 meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. PLTP ini menjadi PLTP pertama di Jawa Timur. Peresmian PLTP Ijen dilakukan bersamaan dengan tujuh PLTP lainnya dan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai daerah di 15 provinsi. Dalam sambutan melalui video konferensi, Presiden mengapresiasi melimpahnya sumber daya energi terbarukan di Indonesia. Sebelumnya, PLTP ini sudah beroperasi secara komersial pertama kalinya pada awal Februari 2025.
Bapak Presiden Prabowo Subianto meresmikan PLTP dan PLTS di 15 Provinsi sevara online
Sambutan Presiden “Kami bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa. Ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi, yang sangat menentukan masa depan kita”.
“Beroperasinya PLTP Ijen dan PLTS Bali Timur menjadi bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis,”.
Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi di tahun 2025. Panas bumi yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menghadapi masalah intermitensi (tidak stabil) dapat menjadi base load sustainable di masa mendatang. Selain itu, menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.
Berdasarkan data Badan Geologi-Kementerian ESDM (Desember 2020), total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 GW. Cadangan tersebut setara dengan 11 milyar barrel minyak, jumlah yang cukup besar untuk menunda net oil importer dan mendukung diversivikasi energi primer bila saja panas bumi dapat dioptimumkan. Indonesia menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia. Hal ini karena Indonesia bagian dari Ring Fire dengan busur gunungapi yang terbentang sepanjang 7 ribu km, dari ujung Sumatra melalui Jawa, Nusatenggara, Banda sampai kepulauan Sangihe. Manifestasi panas bumi di Indonesia pada umumnya berasosiasi gunung api.
Peta sebaran potensi energi panas bumi Indonesia (DEN)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dengan nilai investasi dalam proyek pembangkit ini mencapai Rp 3,9 triliun. hasil kerja sama antara PT Medco Power Indonesia (Medco Power) dan Ormat Technologies melalui PT Medco Cahaya Geothermal. Medco Power merupakan anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi). Proyek ini terdiri dari enam sumur produksi, satu sumur injeksi, serta dua sumur cadangan. PLTP Ijen didukung oleh 83 menara transmisi dan jaringan transmisi 150 kv. Tahap awal, PLTP Blawan Ijen mampu mengalirkan listrik dengan kapasitas 35 megawatt. Total kapasitas yang akan disalurkan ke jaringan listrik Jawa hingga 110 megawatt, sebagaimana telah disepakati di dalam perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) selama 30 tahun. Proyek ini memasok listrik bagi sekitar 85.000 rumah tangga.
PLTP Ijen mestinya menjadi kebanggaan Jawa Timur dan memicu wilayah lainnya karena Provinsi Jawa Timur menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terdapat 13 titik panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah di provinsi ini. Adapun Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) ada di WKP Gunung Lawu, WKP Gunung Arjuno Welrang, WKP Blawan Ijen, WKP Gunung Iyang Argopuro, WKP Gunung Pandan, WKP Gunung Wilis, WKP Songgoriti, dan WKP Telaga Ngebel, serta beberapa masih potensi yaitu di Potensi Cangar, Potensi Melati, Potensi Rejosari, Potensi Tiris Gunung Lemongan dan Potensi Tirtosari. Ini berarti Jawa Timur memiliki peluang besar untuk mengembangkan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan.
Sebagian besar sumber panas bumi ini berada di wilayah terpencil di gunung-gunung dan masyarakat belum memahami apa itu panas bumi maka masih banyak pekerjaan rumah untuk memaksimalkan potensi panas bumi di tanah air diantaranya masalah sosial. Karena masyarakat yang khawatir terkait pemanfaatan panas bumi dapat berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Walau pernah terjadi aksiden yang meresahkan masyarakat pada Minggu 26 April 2020 terjadi ledakan diikuti semburan uap pada pengeboran sumur proyek PLTP Ijen dan membuat warga sekitar panik. Saksi masyarakat menyebutkan bahwa bahwa berdasarkan keterangan warga. Dentuman sudah terjadi kesekian kali dalam rentang waktu masa pengeboran.. Dentuman suaranya tidak sebesar sekarang. Masyarakat mulai menduga bisa berdampak pada lingkungan dan sektor pertanian warga. Pihak perusahaan mengatakan bahwa semburan uap terjadi pada waktu pengeboran sumur IJN 6-1 di kedalaman dangkal 630 meter, setelah memasuki steam reservoir yang bersuhu tinggi. Eka Satria, Direktur Utama Medco Power melanjutkan bahwa kejadian ini merupakan peristiwa yang dapat terjadi dalam pengeboran panas bumi dan telah diantisipasi dengan pemasangan BOP (Blow Out Preventer). Menurutnya, tidak terdeteksi adanya gas berbahaya, yang dapat membahayakan masyarakat setempat.
Beroperasinya PLTP Blawan Ijen berarti permasalahan sosial bisa diselesaikan bersama antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat sekitar. Kerjasama antar pihak ini menjadi kunci penting keberlangsungan usaha. Bisa menggunakan salah satu program yang dikeluarkan UNEP. Program APELL (Awareness and Preparedness for Emergencies at the Local Level) meningkatkan upaya kesiapsiagaan darurat tingkat masyarakat, dan mendukung inisiatif pemerintah dan masyarakat, untuk meminimalkan kejadian dan efek berbahaya dari bahaya teknologi dan keadaan darurat lingkungan. Program APELL diluncurkan pada tahun 1988, setelah ada kecelakaan berbagai industri yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan di Bhopal tahun 1984 dan kebakaran gudang Sandoz dekat Basel pada tahun 1986. Tujuan APELL adalah untuk (1) mengidentifikasi dan meningkatkan kesadaran akan bahaya dan risiko, (2) pelaksanakan langkah-langkah untuk pengurangan risiko, pencegahan dan mitigasi kecelakaan (3) mengembangkan kesiapsiagaan yang terkoordinasi antara industri lokal, otoritas, dan masyarakat.
Mengingat kejadian sebelumnya dan mengingat berdekatan dengan Gunung Ijen yang aktif maka disarankan semua pihak seperti PT Medco Power Indonesia, Pemerintah Daerah, masyarakat lokal saling mendiskusikan untuk membangun program APELL atau membangun kesadaran dan kesiapsiagaan saat darurat. Paling tidak pihak PLTP Ijen menerangkan apa saja yang bisa menimbulkan dampak yang bisa mempengaruhi di sekitarnya dan sistem pengamanannya. Bersama sama membuat zonasi berisiko di sekitar pabrik. arah evakuasi dan shelter tempat berkumpul. Pelatihan dan gladi tanggap darurat dengan melibatkan banyak stake holder misalnya bila Gunung Ijen erupsi.
Dr. Amien Widodo
Selasa, 1 Juli 2025
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing
Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono
BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.