News

Mahasiswa Seatrans ITS Rumuskan Strategi Bangkitkan Pelayaran Batubara

Rab, 30 Sep 2020
5:52 pm
Berita
Share :
Oleh : Sea Transportation   |
Wahyu Nur Hidayatun Nisa berhasil meraih Juara 2 Databoks Competition

Wahyu Nur Hidayatun Nisa berhasil meraih Juara 2 Databoks Competition

Kampus ITS, Seatrans News Satu lagi mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut (DTTL) ITS yang berhasil meraih prestasi di tingkat Nasional. Adalah Wahyu Nur Hidayatun Nisa yang berhasil mendapatkan Juara 2 Databoks Competition dengan merumuskan beberapa strategi untuk membangkitkan pelayaran batubara.

Dalam kompetisi literasi dan analisis data untuk akademisi dan umum tersebut, mahasiswa angkatan 2017 itu menulis artikel berjudul Pelayanan Batubara Indonesia Bangkit dari Belenggu Pandemi. 

Indonesia merupakan pemasok batubara thermal seaborne terbesar di dunia dengan total produksi hingga 451,58 juta ton batubara setiap tahunnya. Batubara tersebut diekspor ke India, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan negara-negara lainnya. Namun, menurut hasil analisis yang dilakukan oleh Wahyu, sapaan akrab mahasiswa tersebut, terjadi penurunan permintaan yang signifikan hingga angka -34,19 persen.

“Pelayaran curah kering khususnya batu bara akan bisa bangkit jika memiliki strategi yang tepat walaupun berada di tengah pandemi Covid-19 yang tidak berujung,” ujar Wahyu. 

Strategi jangka pendek yang diusulkan Wahyu adalah melakukan integration strategies, yakni dengan melakukan horizontal integration, kerjasama antar perusahaan pelayaran seperti berbagi muatan dan melakukan vertical integration, bekerja sama dengan industri-industri terkait seperti industri pertambangan batubara, manufaktur, dan distributor. 

Disamping integration strategis, Wahyu juga menyarankan perusahaan pelayaran dengan komoditas batubara untuk mengoptimalkan opportunity voyage, bekerja sama dengan perbankan, melakukan negosiasi kontrak bagi charterer, menggandeng pemerintah, dan mengefisiensikan perawatan kapal.

Sementara untuk jangka panjang, strategi yang diusulkan oleh Wahyu adalah untuk melakukan efektivitas penggunaan armada dan membuka pasar baru. “Perusahaan pelayaran bisa melakukan analisis untuk membuka rute atau pasar baru ke negara-negara yang belum pernah dituju,” jelas Wahyu. 

Strategi lain yang dapat diterapkan menurut hasil analisis Wahyu adalah mengganti terms pembiayaan. Wahyu menuturkan terms Cost, Insurance, and Freight (CIF) akan menimbulkan total biaya yang lebih sedikit dibanding dengan Free On Board (FOB). Sehingga hal lain yang dapat dilakukan perusahaan pelayaran batubara adalah membidik pasar untuk komoditas yang dapat dibawa oleh kapal sebagai muatan balik ke Indonesia. (Humas Seatrans)

Latest News

  • Departemen Teknik Transportasi Laut ITS Prioritaskan Pelajar dari Wilayah Kepulauan Indonesia pada SNBT dan Seleksi Prestasi Tahun 2023

    Gedung Perkuliahan Departemen Teknik Transportasi Laut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Seatrans News – Departemen Teknik Transportasi Laut,

    05 Apr 2023
  • Seatrans Kembali Kunjungan Industri !

    Kampus ITS, SEATRANS News – Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di Departemen Teknik Transportasi Laut, diadakan kunjungan kuliah lapangan yang

    01 Des 2022
  • SEATRANS SUPER SAILING REBORN 2022 GOES TO LABUAN BAJO

    Bertajuk Seatrans Super Sailing (Triple S) Reborn, kegiatan tahunan Departemen Teknik Transportasi Laut ini kembali hadir setelah 2 (dua)

    23 Sep 2022