Indonesia rawan berbagai macam bencana sebagai konsekuensi logis karena ditekan 3 lempeng tektonik, dijepit 2 samudera besar dan ada dikawasan iklim tropis serta banyak penduduk bermukim di kawasan rawan bencana. Penguatan riseat dan Inovasi teknologi kebencanaan sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko bencana.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan bahwa perlu meningkatkan strategi inovasi teknologi untuk mewujudkan Indonesia tangguh dan tanggap bencana. BPPT telah mengembangkan teknologi kebencanaan antara lain dalam penerapan Sistem Peringatan Dini Bencana Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System/InaTEWS), teknologi modifikasi cuaca, dan penerapan kecerdasan artifisial dalam upaya penanggulangan tsunami serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Untuk itu, Teknik Geofisika ITS akan menggelar Guest Lecture dengan topik Teknologi Kebencanaan, dengan mengundang narasumber:
yang akan dilaksanakan pada:
Mari bergabung dalam kuliah tamu ini, karena e-sertifikat akan disediakan untuk peserta kuliah tamu.
– Dalam Periode Puncak Musim Hujan di Indonesia – Musim hujan kembali memasuki puncaknya, dan berbagai potensi bencana geo-hidrometeorologi
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan PT Pertamina EP Cepu Zona 11 menyelenggarakan “Newedge Kuliah Tamu: A-to-Z Upstream Business from
Peraturan Kepala (Perka) Nomor 2 Tahun 2012 BNPB adalah Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Peraturan ini berisi panduan untuk