Universitas Mahidol merupakan universitas terbaik kedua di Thailand. Dalam QS WUR 2025 berada pada peringkat 358 dunia. Universitas ini terbaik dalam hal riset kesehatan, sains dan teknologi kesehatan seperti bioteknologi, farmasi dan kesehatan lingkungan. Hal ini tidak lepas dari sejarahnya yang berasal dari sekolah kedokteran yang berafiliasi pada Rumah Sakit Siriraj yang berdiri pada tahun 1888 oleh Raja Chulalongkorn (Rama V). Sekolah kedokteran di rumah sakit ini menjadi universitas tertua di Thailand. Pada tahun 1943, universitas ini berubah nama menjadi University of Medical Sciences dan pada tahun 1969, diubah menjadi Mahidol University oleh Raja Bhumibol Adulyadej, sesuai nama ayahnya, Pangeran Mahidol dari Songkla, yang merupakan bapak kedokteran dan kesehatan Thailand.
ITS telah memiliki Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) sejak tahun 2023. Dibawah fakultas ini terdapat prodi Kedokteran dan Teknologi Kedokteran. Selain fokus pada kedokteran klinik, berbagai riset berbasis keilmuan seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Fisika dan Teknik Material dapat berafiliasi dalam pengembangan teknologi kedokteran. Pada 18 November 2024 yang lalu FKK ITS bersama tiga pusat penelitian dibawah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS yaitu Puslit Sain Fundamental (SF), Puslit Material dan Nanoteknologi (MNT) dan Puslit Internet of Things dan Teknologi Pertahanan (IoTTP) mengadakan seminar tentang aplikasi sain, nanoteknologi dan IoT untuk aplikasi kesehatan. Salah satu pembicara kunci pada acara tersebut adalah Prof Uda Hashim dari Universitas Malaysia Sabah (UMS) Malaysia tentang biosensor. Beliau juga menjadi menjadi pembicara kegiatan kuliah tamu di Departemen Teknik Material dan Metalurgi tentang berbagai material yang dikembangkan dalam aplikasi biosensor. Berbagai penelitian tentang pengembangan material untuk aplikasi kesehatan telah banyak diteliti oleh dosen dan peneliti di ITS, termasuk kerjasama penelitian tentang wound dressing dengan Organisasi Riset Pusat Biomassa dan Bioproduk BRIN di tahun 2025 ini.
ITS telah memiliki MOU dengan Fakultas Teknik Universitas Mahidol sejak 17 Juni 2022, dalam lingkup pertukaran mahasiswa, penelitian dan seminar maupun pertukaran akademik. Dibawah fakultas teknik terdapat beberapa departemen seperti Departemen Teknik Biomedik, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Sipil dan Lingkungan, dan Teknik Komputer. Namun untuk material sains pengembangannya berada di bawah Departemen Materials Science dan Nano Engineering (SCME), Fakultas Sains. Bidang riset yang dikembangkan seperti nanobioteknologi dan nanobiomaterial, polimer maju, material proses manufaktur maju, material untuk energi, material berbasis bio dan material optik-photonik. Pengembangan lain bidang keilmuan material juga dilakukan di Sekolah Ilmu Material dan Inovasi (School of Material Science and Innovation).
Pada hari rabu, 23 Juli 2025, dilakukan kunjungan delegasi ITS Assoc Prof Dr. Widyastuti dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ke SCME di kampus Phutthamonthon, Salaya, Nakorn Pathom untuk menjajaki kerjasama riset dan akademik. Kunjungan delegasi ITS diterima Prof Rakchart Traiphol, PhD sebagai kepala Departemen Materials Science dan Nano Engineering Universitas Mahidol. Beliau baru memperoleh penghargaan Peneliti Nasional Berprestasi di bidang ilmu fisika dan matematika dari Dewan Riset Nasional, bulan November 2024. Bersama dalam kegiatan ini adalah Assoc Prof Tanant Waritanant PhD ketua Program Internasional SCME yang juga merupakan Kepala Laboratorium Fotonik Naratanant.
Setelah diskusi dan penjelasan tentang program internasionalisasi dan Departemen Material dan Metalurgi di ITS maupun penjelasan program kegiatan akademik dan riset SCME di Universitas Mahidol, kegiatan dilanjutkan kunjungan ke berbagai laboratorium. Akhir kegiatan ditutup dengan berbagi informasi kegiatan program internasionalisasi, program pascasarjana international, peluang intership maupun kolaborasi riset selanjutnya yang dapat ditindaklanjuti. Kunjungan delegasi ITS juga dilakukan ke Departemen Kimia Universitas Mahidol yang terletak dikampus Phaya Thai. Delegasi ITS bertemu dengan kepala departemen yaitu Assoc Prof. Dr. Tienthong Thongpanchang. Dalam diskusi singkat dibahas peluang dan rencana kerjasama penelitian, publikasi maupun kegiatan intership mahasiswa diwaktu yang akan datang (MFA).
Gambar 1. (kiri ke kanan) Ms Felicia Elizabeth mahasiswa Indonesia, yang sedang studi S2 di Teknologi Pangan Universitas Mahidol, Assoc Prof Tanant Waritanant PhD (ketua Program Internasional SCME), Prof Rakchart Traiphol, PhD (kepala Departemen SCME), Assoc Prof Dr. Widyastuti (Teknik Material dan Metalurgi ITS), Ms Liyana Habibi Zulfa (mahsiswa S3 Kimia ITS)
Pertemuan tindak lanjut kerjasama antara Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS (DTMM ITS) dan PT Komastu Remanufacturing Asia
SIDOARJO – Limbah cair berwarna pekat dari pewarna sintetis selama ini menjadi momok bagi banyak UMKM batik. Selain sulit
SIDOARJO – Upaya memperkuat kemandirian pangan di kawasan perkotaan kembali dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Teknik