Pasuruan, 28 November 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi teknologi bagi masyarakat pesisir. Melalui program Abmas yang diketuai Vania Mitha Pratiwi, ST., MT., tim menghadirkan inovasi pelapisan bahan berbasis modifikasi cat dengan silika dan nanocopper untuk meningkatkan ketahanan material kapal nelayan di Dusun Kertosari, Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Inovasi ini dirancang untuk menjawab permasalahan umum yang dihadapi nelayan, yaitu pelapukan kayu, korosi, serta pertumbuhan mikroorganisme (biofouling) pada badan kapal. Kondisi tersebut sering kali menyebabkan penurunan kinerja kapal dan peningkatan biaya perawatan secara berkala.
Vania menjelaskan bahwa kombinasi silika dan nanocopper dalam bahan pelapis mampu meningkatkan sifat mekanik cat, sekaligus memberikan perlindungan antibakteri dan antikorosi yang lebih efektif. “Dengan teknologi ini, usia pakai material kapal dapat diperpanjang, sehingga nelayan dapat menghemat biaya perbaikan dan meningkatkan keselamatan operasional,” ujarnya.
Program ini juga melibatkan kegiatan pendampingan bagi para nelayan terkait teknik aplikasi pelapisan yang benar, proses perawatan kapal, serta evaluasi kondisi material setelah penggunaan. Masyarakat setempat menyambut baik program ini karena memberikan solusi praktis dan mudah diterapkan tanpa memerlukan alat kompleks.
Melalui kegiatan ini, ITS kembali mempertegas perannya sebagai institusi yang tidak hanya unggul dalam pendidikan dan riset, tetapi juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui inovasi teknologi material.
Pertemuan tindak lanjut kerjasama antara Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS (DTMM ITS) dan PT Komastu Remanufacturing Asia
SIDOARJO – Limbah cair berwarna pekat dari pewarna sintetis selama ini menjadi momok bagi banyak UMKM batik. Selain sulit
SIDOARJO – Upaya memperkuat kemandirian pangan di kawasan perkotaan kembali dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Teknik