Universitas terkemuka di Philipphines, Tarlac Agricultural University (TAU) menyelenggarakan pertemuan internasional yang dihadiri oleh berbagai universitas dari Indonesia pada Jumat, 18 Februari 2022. Dalam acara yang diselenggarakan untuk membahas kerjasama dalam bidang pertukaran pelajar antara TAU dengan universitas di Indonesia ini, Teknik Geofisika ITS mengirimkan delegasi satu dosen, Mariyanto, S.Si., M.T., dan satu tenaga kependidikan, Dihein Reksa Ikmaluhakim, S.T. untuk terlibat dalam diskusi kerjasama internasional.
Rundown acara International Outbond Student Exchange and Internship Fair
Acara yang diselenggarakan secara virtual ini dibuka oleh sambutan pembuka dari pimpinan TAU, yang kemudian disambung dengan sesi breakout room. Sesi breakout room ini merupakan acara inti dimana dilakukan diskusi peluang kerjasama berupa program student exchange dan internship, dengan masing-masing fakultas yang sesuai. Dalam room College of Engineering, Mariyanto dan Dihein memberikan presentasi mengenai deskripsi keilmuan teknik geofisika, jenis laboratorium yang tersedia, dan silabus mata kuliah Teknik Geofisika ITS, untuk memberikan gambaran peluang student exchange yang bisa dijalin dengan TAU. Mengenai peluang internship, dosen dan tendik yang juga menjabat Internationalization Liason Officer ini memberikan penjelasan cakupan topik internship yang bisa disediakan oleh Teknik Geofisika ITS, seperti Mitigasi Bencana, Eksplorasi Geofisika, Indonesia Ring of Fire, dan lain sebagainya.
Tendik Teknik Geofisika ITS, Dihein Reksa Ikmaluhakim, S.T,, dalam Acara International Outbond Student Exchange and Internship Fair
Seusai acara ini, diharapkan akan membuahkan kerjasama student exchange dan internship, baik mahasiswa dari College of Engineering TAU melakukan outbond mobility ke Teknik Geofisika ITS, begitupun sebaliknya. Dengan menggalakkan kerjasama internasional semacam ini, secara otomatis akan mendongkrak peringkat ITS dalam World Class University.
Ibu Prof. Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan secara umum sepanjang tahun 2025 hujan diperkirakan
Nusantara terletak di jalur Ring of Fire atau cincin api Pasifik, yaitu jalur di sepanjang samudra Pasifik yang ditandai
ITS sudah lama mengembangkan ilmu terkait material tambang seperti yang di Program Studi Sarjana Teknik Material (PSSTM), Departemen Teknik