BELAJAR KETANGGUHAN DARI WARGA GUNUNG KELUD
Gunung Kelud dengan ketinggian 1.731 mdpl kembali erupsi pada Kamis (13/2/2014) malam dan telah memuntahkan isi waduknya, berupa pasir, debu serta batu ukuran bongkah. Perubahan status Gunung Kelud yang cepat, tidak seperti erupsi erupsi sebelumnya membuat heboh banyak pihak. Minggu (2/2) status berubah menjadi Waspada. Senin (10/2) status kembali naik dari Waspada menjadi Siaga, hingga akhirnya terjadi erupsi pada Kamis 13/2/2014 malam berubah status menjadi Awas yang berarti puluhan ribu orang harus mengungsi dengan sedikit waktu persiapan.
Syukur Alhamdulillah 87.000 orang berhasil diselamatkan dari erupsi mahadahsyat, Inilah keistimewaan Penanggulangan Bencana di Lereng Kelud, puluhan ribu orang di lereng Kelud berhasil diselamatkan. Hal ini menunjukkan secara gamblang adanya peran sentral masyarakat dalam penanggulangan bencana. Masyarakat termasuk unsur pemerintah lokal dan lainnya, telah berinisiatif melakukan penanggulangan bencana, mulai dari mengedukasi sesama warga masyarakat hingga mengelola proses evakuasi dan pengungsian.
Beberapa kesaksian misalnya dari bapak Ismuntin (52), warga Dusun/Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung. Rumahnya berjarak 5 kilometer, jadi sangat berbahaya terkena dampak erupsi. Erupsi yang terjadi di Gunung Kelud pada saat ini sungguh di luar dugaan. “Saya tiga kali mengalami ini (erupsi), pada 1990, 2007, dan terakhir ini (2014), tapi yang parah ya 2014 ini,”. Dia terpaksa meninggalkan rumahnya, takut dengan amukan Gunung Kelud. Saat suara pertama erupsi terjadi, terdengar seperti suara dentuman bom dan dia dengan keluarganya lari, membawa barang seadanya. Ismutin mengungsi ke SDN Siman bersama dengan para tetangganya. Jaraknya, hanya sekitar 15 kilometer dari puncak G. Kelud. Petir menggelegar, langit hitam pekat, tak berhenti. Selang beberapa lama, guyuran kerikil keras turun.
Masyarakat Tangguh Indonesia dan Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Open Talk BELAJAR KETANGGUHAN DARI WARGA GUNUNG KELUD dengan mendatangkan para pelaku peneliti agar bisa mengetahui dan mendiskusikan lebih jelas peran masyarakat saat terjadi letusan 2014.
Webinar Potensi dan Pengolahan Logam Tanah Jarang sebagai Mineral Strategis dan Energi Masa Depan
Bersama Narasumber:
Bertindak sebagai moderator:
Acara ini akan diselenggarakan pada:
#GeophysicalEngineeringITS
#TeknikGeofisikaITS
#FakultasTeknikSipilPerencanaanDanKebumianITS
#FacultyofCivil,PlanningAndGeoEngineeringITS
#InstitutTeknologiSepuluhNopember
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing
Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono
BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.