Salah satu tim peserta pameran karya Rekayasa Interdisiplin saat memaparkan proyeknya
Kampus ITS, DTF News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendorong pengembangan keilmuan mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pameran hasil mata kuliah Proyek Rekayasa Interdisiplin Departemen Teknik Fisika (DTF) ITS yang menampilkan berbagai karya inovatif mahasiswanya.
Dosen pembimbing pameran Dr Eng Nur Laila Hamidah ST MSc menjelaskan, kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa menerapkan ilmu rekayasa yang telah dipelajari sejak semester awal. Menurutnya, berbagai karya yang ditampilkan mencerminkan penerapan engineering dan pemecahan masalah berbasis kebutuhan nyata. “Melalui pameran ini, mahasiswa dilatih untuk menerjemahkan konsep teoritis menjadi solusi yang aplikatif,” tutur perempuan yang akrab disapa Emi tersebut.
Lebih lanjut, Emi menuturkan bahwa tema proyek yang diusung beragam dan mencerminkan karakter keilmuan teknik fisika itu sendiri. Beberapa di antaranya meliputi sistem monitoring baterai, perhitungan dan peningkatan kualitas pencahayaan ruangan, hingga kajian kenyamanan akustik. “Hampir seluruh karya yang dipamerkan berfokus pada upaya efisiensi energi dan peningkatan kenyamanan lingkungan,” jelasnya.
Terkait dukungan institusi, Emi mengungkapkan bahwa seluruh pendanaan proyek bersumber dari dana departemen. Mahasiswa ditantang merancang produk yang sesuai dengan tujuan dan komponen yang ditetapkan dengan anggaran terbatas. Dengan biaya kurang dari satu juta rupiah, mahasiswa terbukti mampu menghasilkan alat yang fungsional, aplikatif, dan bermanfaat bagi lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, Emi membagikan, setiap kelompok mahasiswa didampingi oleh dua dosen, yakni dosen investor yang membawahi tema besar proyek serta dosen pembimbing kelompok. Pendampingan ini bertujuan memastikan proses perancangan berjalan terarah dan sesuai dengan capaian pembelajaran. Ke depan, Emi berharap pameran semacam ini dapat dibuka untuk khalayak umum agar karya mahasiswa DTF ITS dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat.
Arya William beserta rekan-rekan memamerkan proyek sistem monitoring baterai timnya
Sementara itu, salah satu peserta pameran Arya William menjelaskan bahwa mata kuliah Proyek Rekayasa Interdisiplin merupakan mata kuliah berbasis proyek. Pembelajaran ini mengintegrasikan seluruh ilmu yang telah dipelajari selama enam semester. Penerapan proyek dilakukan langsung di lingkungan departemen, mulai dari ruang kelas, sistem solar photovoltaic, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Mahasiswa DTF ITS angkatan 2022 tersebut juga menuturkan bahwa proyek yang dikerjakan bersifat diversifikasi tanpa satu tema khusus. Pada pameran ini, terdapat sekitar 21 kelompok mahasiswa yang memamerkan hasil proyek masing-masing. Menurutnya, berbagai proyek tersebut tidak hanya berhenti pada tahap pameran, tetapi berpotensi untuk diwujudkan maupun dikembangkan lebih lanjut.
Hasil karya sistem monitoring baterai yang dipamerkan pada Pameran Proyek Rekayasa Interdisiplin DTF ITS 2025
Ia juga memaparkan proyek yang dikerjakan kelompoknya berupa sistem monitoring baterai valve regulated lead acid (VRLA). Sistem ini dirancang untuk memantau tegangan dan arus guna mencegah terjadinya overcharge dan over discharge yang dapat merusak baterai. “Sistem monitoring ini penting untuk mengetahui state of charge dan state of health baterai agar pengoperasiannya lebih aman dan berumur panjang,” jelasnya.
Ke depan, Arya berharap koordinasi mata kuliah dapat semakin ditingkatkan, baik dari sisi pembiayaan, pengarahan awal, maupun pendampingan dosen. Dengan demikian, proyek yang dihasilkan dapat semakin relevan dengan keilmuan Teknik Fisika. “Juga agar dapat direalisasikan sebagai solusi nyata yang berkelanjutan,” pungkasnya tegas. (*)
Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Kampus ITS, DTF News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berkomitmen mendukung peningkatan
Kampus ITS, DTF News — Komitmen mewujudkan ekonomi sirkular berkelanjutan di Desa Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo, kini diwujudkan melalui aksi
Delegasi Teknik Fisika ITS Dr.Eng. Nur Laila Hamidah melakukan kunjungan resmi ke UTHM dan bertemu dengan sejumlah pimpinan akademik