Pendampingan Pelaku Usaha

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pemberian pelatihan dan pendampingan dengan berbagai macam materi mengenai keamanan dan kehalalan pangan. Semua binaan Halal ITS, akan mendapat nomor registrasi (QR code ID) dan terhubung dengan web Pusat Kajian Halal ITS. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi 6 tahapan sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1., yaitu seleksi pelaku usaha mikro dan kecil (1); seleksi mahasiswa KKN (2); Workshop kader penggerak halal (3); Pendampingan penyusunan dokumen manual Sistem Jaminan Halal (SJH) (4); Pendaftaran sertifikasi halal (5); dan Pemberian plakat logo binaan pusat kajian halal ITS (6).

Gambar 1 Methode-pelaksanaan-Pendampingan

 

Seleksi usaha mikro dan kecil

Kegiatan ini dilakukan sebagai tahap awal untuk proses penyampaian program, dan seleksi UMK calon binaan pusat kajian halal ITS. UMK digolongkan menjadi 3 level, yaitu level A (UMK yang sudah mempunyai nomor ijin berusaha (NIB), dan ijin edar); level B (UMK yang sudah mempunyai NIB dan belum mempunyai ijin edar); dan level C (UMK yang belum mempunyai nomor pokok wajib pajak, NPWP). Selanjutnya, dituliskan dalam bentuk proposal pengabdian masyarakat.

Seleksi mahasiswa KKN

Seleksi mahasiswa KKN dilakukan setelah pengumuman Pemenang Pengabdian Kepada Masyarakat Dana ITS dan Unit Kerja, dengan syarat dan ketentuan Pendaftaran KKN Abmas sebagai berikut: mahasiswa KKN adalah Mahasiswa semester 4 ke atas yang belum mengikuti KKN (1); Informasi Lokasi, Judul KKN Abmas, dan Ketua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tersedia pada link: https://www.its.ac.id/pkh/id/pemenang-hibah/ (2); Pendaftaran secara online dengan menghubungi ketua Abmas (3);  Satu tim terdiri dari 10-15 (Abmas Produk) dan 5-10 (Abmas Lainnya) (4); KKN Abmas dinyatakan selesai setelah unggah laporan dan luaran dan data tersedia di https://data.its.ac.id/kkn/ (5); KKN Abmas dikonversi menjadi MK KKN (3 SKS) pada semester berikutnya (6).

Workshop kader penggerak halal

Rendahnya literasi halal secara otomatis juga berdampak pada rendahnya kesadaran halal di masyarakat. Program utama berupa kampanye nasional gaya hidup halal diharapkan mampu untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat dalam memilih gaya hidup halal. Selain itu, ekonomi dan industri halal juga dapat disosialisasikan melalui workshop.

Workshop Kader Halal diselenggarakan secara daring selama 6 hari dengan 4 jam materi per hari. Materi yang diberikan adalah hokum halal-haram, Fatwa-fatwa MUI, ijin edar Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), ijin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),  pengenalan bahan baku halal, pengenalan sistem jaminan keamanan, pengenalan sistem jaminan produk halal, sertifikasi halal, keuangan syariah, hingga pemberian materi pemasaran on line dan ekspor.

Pendampingan penyusuanan manual sistem jaminan halal

Dalam tahap ini, pelaku usaha (UMKM) diberikan fasilitasi poster kebijakan halal, poster edukasi halal-haram, dan sosialisasi implementasi SJH yang merupkan salah satu komponen dokuman dalam SJH. Selain poster, dalam tahapan ini juga diberikan pemahaman kepada karyawan terkait edukasi halal-haram dan Proses Produk Halal (PPH).

Penyusunan Manual SJH didampingi oleh tenaga ahli dan beberapa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS yang meliputi :

  1. Pembuatan kebijakan halal
  2. Pembentukan tim manajemen halal
  3. Penyusunan daftar bahan baku halal
  4. Penyusunan matriks produk vs bahane
  5. Penyusunan diagram alir produksi
  6. Pengisian formulir aplikasi SJH

Pendaftaran sertifikat halal

Dalam tahap ini, Pelaku usaha mendapatkan fasilitasi biaya sertifikat halal yang terdiri dari 3 komponen biaya yakni: Biaya Pendaftaran, Biaya Auditor, dan Biaya Penetapan Halal.

Pemberian plakat binaan pusat kajian halal ITS

Pemberian plakat logo binaan Pusat Kajian Halal ITS adalah penutup dari serangkaian pelatihan dan pendampingan Pengabdian Masyarakat (Abmas) Pusat Kajian Halal (PKH) ITS. Dalam plakat tersebut tersedia barcode yang dapat memberikan informasi sertifikasi halal terkait binaan tersebut