Kajian Kelayakan

Data jumlah hewan ternak di Jawa Timur sebanyak 4,511 juta ekor atau setara dengan 1,804 juta ton berat hewan ternak atau 902 ribu ton tulang. Dengan banyaknya jumlah tulang sapi yang dihasilkan ini, dapat menjadi masalah lingkungan yang cukup serius jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Salah satu pemanfaatan terbaik untuk mengolah tulang sapi adalah menjadikannya produk gelatin. Gelatin adalah protein alami yang diperoleh dengan denaturasi termal atau degradasi kimiawi kolagen. Ketertarikan yang luas pada gelatin sekarang terutama karena biodegradabilitas, biokompatibilitas dan non-immu-nogenic sehingga cocok digunakan dalam dunia medis. Industri makanan, farmasi dan fotografi merupakan pengguna utama gelatin. Penggunaannya yang paling sering di bidang biomedis termasuk kapsul pembungkus obat, material penggunaan bedah dan perangkat implan. Pengolahan tulang sapi menjadi gelatin memiliki rata-rata nilai yield sebesar 13,5%. Ini berarti bahwa setiap 100 kg tulang sapi yang diolah akan menghasilkan 13,5 kg gelatin. Dengan asumsi harga tulang sapi sebesar Rp 15.000 per kg dan harga gelatin sebesar Rp 200.000 per kg, maka potensi ekonomi yang dihasilkan sebesar 80%. Dari 100 kg tulang sapi yang diolah, akan dihasilkan perkiraan kasar keuntungan hingga Rp 1.200.000,00.

Oleh karenanya, untuk memanfaatkan potensi ini, perlu dilakukannya studi kelayakan pendirian pabrik gelatin dari tulang sapi dan ternak lain di Jawa Timur karena ketersediaan bahan baku tulang sapi yang melimpah dan potensi ekonomi yang sangat baik. Metode pelaksanaan studi kelayakan pendirian pabrik gelatin dari tulang sapi dan ternak lain antara lain: kajian literatur, penentuan lokasi dan kapasitas pabrik, penentuan teknologi proses dan peralatan produksi, analisa ekonomi dan penyusunan dokumen laporan studi kelayakan. Dengan adanya studi kelayakan pendirian pabrik gelatin dari tulang sapi dan ternak lain ini diharapkan dapat ditentukan apakah pabrik gelatin yang direncanakan ini bisa beroperasi secara teknis maupun ekonomis.