ITS News

Minggu, 05 Mei 2024
01 November 2012, 04:11

Menjadi Mahasiswa Berpenampilan Istimewa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Deadline tugas, deadline proposal, hingga kesibukan menyiapkan sebuah acara dari ormawa sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa. Selain itu, berakrab-akrab dengan malam sering kali dilalui oleh pemuda-pemudi harapan bangsa ini untuk berdiskusi. Hal yang wajar memang, karena dari saat menyandang predikat mahasiswa baru pun mereka sudah dihadapkan dengan tuntutan kontribusi dan prestasi yang sudah menjadi tren di kampus ini.

Namun terlalu fokus kepada hal-hal yang besar tersebut terkadang membuat para aktivis ini lupa akan sesuatu hal yang kecil, yakni tentang berpenampilan yang baik dan benar. Jika diperhatikan, banyak mahasiswa ITS tidak mengindahkan kata keindahan dalam berpenampilan dalam kehidupan mereka.

Banyak yang tidak sadar bahwa banyak dari penampilan mereka sudah di bawah standar normal. Pakaian yang tampak awut-awutan, rambut gondrong yang urakan, sepatu yang berubah menjadi sandal, dan paling parah yang tidak mandi untuk bertemu dengan kampus ini. Hanya bermodalkan cuci muka, seringkali dengan pedenya mereka berangkat kuliah, jelas tampang kasur masih melekat di wajah penerus bangsa ini.

Predikat penampilan kurang menarik ini sudah melekat bagi mahasiswa ITS di kalangan masyarakat. Pernah terjadi kejadian, ketika seorang mahasiswa bertemu dengan seorang pejabat tinggi Provinsi Jawa Timur. Pejabat ini menanyakan tentang profesi mahasiswa ini. Kontan mahasiswa ini menjawab bahwa dia sedang kuliah. ”Pasti mahasiswa ITS ya Mas, kelihatan dari
penampilannya,” ujar sang pejabat sambil tersenyum.

Kejadian menyedihkan juga terjadi ketika mahasiswa ITS yang telah diwisuda mencari kerja. Hanya karena masalah berpenampilan tidak sesuai dengan standar semisal memakai celana jeans ketika tes wawancara, mahasiswa ini langsung ditolak oleh perusahaan tempat dia melamar. Penampilan mungkin adalah hal kecil, namun bukan berarti remeh, karena dengan hal yang kecil tersebut bisa membuat suatu yang besar buyar.Ingat, yang membuat kita tersandung adalah batu kecil, bukan batu besar.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa faktor jumlah mahasiswi ITS yang terbilang minim berbanding lurus dengan kusutnya penampilan mahasiswanya. Walaupun agak absurd, namun secara psikologi benar adanya. Seorang pria akan malu terhadap dirinya jika terlihat kotor di hadapan wanita. Hal ini juga kabarnya mengilhami Jurusan Teknik Mesin memprioritaskan mahasiswi putri untuk diterima di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Pembenahan penampilan memang seharusnya sudah dimulai ketika mereka masih duduk di bangku kuliah. Penampilan yang baik mereka perlukan mengingat mahasiswa ITS lah yang nantinya akan duduk di kursi-kursi panas perusahaan besar dan memimpin negeri ini.

ITS telah lama menyadari akan pentingnya masalah ini. Beberapa tahun terakhir ini, melalui tim character building-nya, ITS telah berusaha mengajak mahasiswa ITS untuk berpenampilan sesuai standar. Berbagai poster di mading kampus, panduan di buku saku hingga di spanduk-spanduk telah disebarluaskan oleh tim ini.

Selain itu, banyak dosen ITS yang sangat peduli terhadap peningkatan penampilan mahasiswanya. Tiap kali dosen-dosen ini mengajar, mereka mengharuskan mahasiswanya untuk yang baik, bahkan ada yang mengharuskan mahasiswanya berpakaian standar pelatihan. Hal ini semata-mata diperuntukkan kepada para generasi penerus bangsa ini agar siap terjun dengan baik di masysrakat.

Sudah saatnya mahasiswa ITS membenahi penampilan demi mimpinya. Penampilan yang lebih menarik dan indah dipandang mata, akan menambah nilai jual mahasiswa-mahasiswa ini. Tentu saja hal kecil ini juga akan menjadi atribut pelengkap mahasiswa ITS untuk membangun tanah ibu pertiwi yang tercinta ini.

Tim Redaksi ITS Online

Berita Terkait