ITS News

Minggu, 05 Mei 2024
21 Desember 2005, 15:12

PPKM, Ajang Sumbang Saran ke Pemerintah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prof Drs Nur Iriawan MI Komp PhD, Pembantu Dekan III FMIPA, mengungkapkan Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM) termasuk juga jenis LKTM. Hanya saja bedanya bernuansa kritisasi. Seleksinya pun, lanjut Nur, tidak berbelit belit, artinya langsung diseleksi oleh DIKTI di Jakarta. “Sebanyak-banyaknya kita kirim, nggak hanya tulisan yang bisanya hanya mengkritik saja, tapi harus proporsional dan solutif. Untuk itu kita gelar muslat ini agar yang dikirim banyak dan bermutu,” tandas dosen Statistika ITS ini.

Sesuai tujuannya, imbuh dosen yang akrab disapa Nur ini, nantinya PPKM akan memberi sumbangan nyata berupa suatu pemikiran kritis yang dikonsep dan memiliki argumentasi yang kuat dalam mencermati kebijakan yang akan atau sedang berlaku di Indonesia.
“Tulisan berisi gagasan atau ide yang kreatif yang mensolusikan dan mengantisipasi permasalahan yang telah, sedang atau diduga akan berkembang di masyarakat akibat implementasi kebijakan yang dikritisi. Istilahnya sumbang saran ke pemerintah, tapi harus implemented, realistis untuk diaplikasikan,” jelas Nur panjang lebar.

“Saya greget dengan almamater, masa melihat ITS peringkat 12 dalam penulisan ini,” komentar Nur. Padahal, dalam lomba-lomba dan even lain ITS selalu menduduki peringkat atas. “Makanya, kita semua ingin tahun 2006 nama ITS bisa masuk jadi pemenang PPKM,” ungkap pria berkacamata ini dengan penuh semangat.

Sementara itu, Dr Widya Utama, narasumber lain menyeru untuk memanfaatkan keberadaan mereka sebagai pembimbing. “Manfaatkan kami sekali lagi, karena harapan kami nama ITS bisa muncul, top mana sih ITS dengan lainnya, ya ITS dong, lha wong kita orang ITS,” guyonan Widya memberikan atmosfer semangat bagi peserta. Spontan saja suasana menjadi penuh suara tawa. “Apakah anda tidak menginginkan ada nama anda di sini?,” kembali dosen Fisika ini memotivasi mahasiswa. Namun, Widya juga menekankan satu hal yang penting. “Ingat, judul itu penting. Judul yang bagus mampu menunjukkan semuanya, karena yang dilihat pertama kali oleh juri adalah judul, diambil dan dipilah mana yang jelek mana bagus,” tandas pria yang pernah menjadi juri nasional untuk LKTM beberapa tahun lalu. (th@/ard)

Berita Terkait