News

Mahasiswa Teknik Lepas Pantai ITS Dalami Operasi Hulu–Hilir Migas di PPSDM Migas Cepu

Sen, 08 Des 2025
11:23 AM
Berita
Share :
Oleh : Admin-Teknik Kelautan   |

 

Mahasiswa TLP berswafoto bersama PPSDM MIGAS Cepu

Kampus ITS, ITS News Sebanyak 55 mahasiswa Program Studi Teknik Lepas Pantai ITS angkatan 2023 dan 2024 mendapat kesempatan memperluas wawasan industri migas melalui kegiatan kuliah lapangan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu, Rabu (26/11). Kunjungan ini menghadirkan pengalaman langsung pengenalan mengenai proses hulu hingga hilir migas, mencakup laboratorium pengujian, rig pembelajaran, laboratorium produksi, fasilitas kilang, serta sesi khusus operasi rig dan standar keselamatan.

Dimulai sejak pukul 08.00 WIB, rombongan yang dipimpin oleh dosen Teknik Lepas Pantai ITS, Dr. Ir. Wahyudi, M.Sc., disambut oleh tim PPSDM Migas dengan salah satu narasumbernya, Eva, yang memimpin sesi teknis awal. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai peran laboratorium, pengendalian risiko, dan regulasi operasi migas bagi mahasiswa calon engineer energi.

Dr. Ir. Wahyudi, M.Sc sebagai dosen pendamping dalam acara company visit

Pemahaman Teknis dan Regulatif dari Hulu ke Hilir

Pada sesi pertama di Laboratorium Pengujian, peserta diperkenalkan pada standar mutu analisis berbasis ISO 17025, yang menjadi acuan utama dalam memastikan kualitas data geologi dan uji laboratorium. Menurut mahasiswa peserta, Farenza Audya Pasha, kegiatan ini sangat membantu mahasiswa memahami bagaimana aspek teknis dan regulatif saling berkaitan dalam keberhasilan operasi migas.

“Di laboratorium kami belajar bagaimana survei geologi dan pengujian berstandar ISO 17025 sangat menentukan kualitas eksplorasi. Kuliah lapangan ini membantu kami memahami peran prosedur teknis sekaligus regulasi dalam industri migas,” jelas Farenza.

Sesi berikutnya berlanjut ke Lab Pengeboran/Drilling, di mana mahasiswa diperkenalkan pada rig pembelajaran peninggalan tahun 1961, tipe R-600. Meski tidak beroperasi secara komersial, rig ini menjadi instrumen pendidikan penting bagi para calon tenaga ahli. Fasilitator menjelaskan lima sistem utama rig, yaitu power system, rotary system, mud circulation system, hoisting system, serta blowout preventer (BOP) system yang menjadi pertahanan utama dalam mencegah semburan liar.

Mahasiswa juga mempelajari perbedaan antara drilling rig dan service rig, di mana rig servis beroperasi tanpa rotary system. Selain itu, diperkenalkan pula jenjang profesi dalam operasi pengeboran seperti floorman, driller, dan toolpusher, yang masing-masing memerlukan sertifikasi kompetensi berbeda. Rig pun memiliki “SIM”-nya sendiri berupa izin operasi, terpisah dari sertifikasi personel.

 

Mahasiswa mengamati peralatan yang tersedia di Lab PPSDM Migas

Penegasan Aspek Keselamatan sebagai Prioritas

Dalam seluruh rangkaian kegiatan, aspek keselamatan menjadi penekanan utama. Tim PPSDM menjelaskan bahwa sebelum rig dapat melakukan pengeboran, serangkaian pengendalian risiko dan pemeriksaan keselamatan harus diselesaikan terlebih dahulu, terutama terkait potensi blowout atau semburan liar yang masih menjadi salah satu risiko terbesar dalam operasi hulu migas.

Perjalanan darat Surabaya–Cepu yang memakan waktu sekitar empat jam menggunakan bus menjadi bagian dari pengalaman mahasiswa untuk mempelajari langsung kompleksitas industri strategis nasional tersebut. Melalui interaksi langsung dengan fasilitas dan praktisi, mahasiswa dapat memahami pentingnya kehati-hatian, standar operasional, serta perencanaan dalam setiap tahap proses pengeboran.

Dukungan terhadap SDGs: Pendidikan Berkualitas dan Energi Bersih

Kegiatan kuliah lapangan ini mendukung SDG 4 (Quality Education) melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung, serta memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai praktik aman dan bertanggung jawab dalam industri energi. Selain itu, kegiatan ini turut berkaitan dengan SDG 7 (Affordable and Clean Energy) dan SDG 9 (Industry, Innovation and Infrastructure) melalui pengenalan teknologi pengeboran, standar laboratorium modern, serta tata kelola industri migas yang berkelanjutan dan berkeselamatan.

Dengan pengalaman ini, mahasiswa Teknik Lepas Pantai ITS diharapkan dapat mengembangkan kompetensi teknis sekaligus pemahaman etis terhadap industri energi, sehingga kelak mampu berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur energi yang aman, inovatif, dan berkelanjutan.

 

Reporter: Ratna LP

Editor  : Rudi WP

 

Latest News

  • Tendik DTK ITS Tingkatkan Kompetensi untuk Dukung Kerja Sama Double Degree dengan Universitas Luar Negeri

    Tulungagung, ITS News — Dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan (tendik) dan mempersiapkan diri menuju program kerja sama double

    12 Des 2025
  • Aditya dan Shintia Menorehkan Prestasi Gemilang sebagai Penerima Beasiswa ABS 2025

    Surabaya — Dua mahasiswa Program Studi Teknik Lepas Pantai (TLP) ITS, Aditya Wasista Toyib dan Shintia Octaviani Simanjuntak, berhasil

    09 Des 2025
  • Mahasiswa Teknik Lepas Pantai ITS Dalami Operasi Hulu–Hilir Migas di PPSDM Migas Cepu

      Kampus ITS, ITS News — Sebanyak 55 mahasiswa Program Studi Teknik Lepas Pantai ITS angkatan 2023 dan 2024

    08 Des 2025