News

Buku Biografi Prof. Widi A. Pratikto Segera Terbit

Sel, 02 Jul 2019
9:46 AM
Berita
Share :
Oleh : Admin-Teknik Kelautan   |

Buku ini berawal dari diskusi singkat bersama rekan-rekan sekembalinya penulis ke kampus untuk melanjutkan tugas sebagai pendidik setelah bertugas dari CTI-CFF. Semangat penulisan buku ini berangkat dari keinginan untuk bisa berbagi ide dan gagasan kepada pembaca. Khususnya kepada generasi muda, penulis ingin menanamkan bahwa generasi muda harus memiliki karakter yang kuat dan gagasan yang besar. Untuk mewujudkan gagasan tersebut harus didukung oleh usaha yang lebih besar. Sebagaimana orang-orang besar, mereka lahir dari pemikiran yang besar pula. Semoga sepenggal kompilasi kiprah ini dapat menjadi kisah inspirasi untuk memetik kebijaksanaan

Buku dengan judul Catatan Perjalanan: dari Akademisi, Birokrasi, hingga Diplomasi ini merupakan catatan perjalanan dan pemikiran yang ingin dibagikan kepada para pembaca. Buku ini berisi 3 (tiga) hal pokok yang dituangkan dalam 6 (enam) bab. Tiga hal yang menjadi intisari buku ini terdiri dari masa pendidikan, perjalanan karir (kiprah), dan pemikiran Prof. Ir. Widi Agus Pratikto, M.Sc., Ph.D.

Cerita tentang kampus dan pendidikan merupakan sebuah momentum yang menjadi awal perjalanan penulis yang dituangkan dalam bagian satu. Penulis ingin berbagi tentang pentingnya ilmu dan pendidikan kepada generasi muda. Menuntut ilmu merupakan suatu pengembaraan. Prinsip ini yang kemudian mengantarkan penulis sampai pada pengembaraan terjauh ke Amerika.
Bagian perjalanan karir memuat tentang kiprah penulis sebagai birokrat dan diplomat. Pengalaman sebagai birokrat dituangkan dalam bagian 2 (dua) sampai dengan bagian 4 (empat). Selanjutnya kiprah diplomasi dituangkan pada bagian 5 (lima).

Bergabung di Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) RI, penulis mendapatkan penugasan untuk mengawal diterbitkannya Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Selanjutnya uraian sepenggal pemikiran dalam penatakelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil. Untuk dapat memanfaatkan potensi pesisir dan pulau-pulau kecil yang kaya akan sumber daya kelautan hanya bisa didapatkan dengan membangun kemitraan (partnership) yang kolaboratif dengan berbagai pihak.

Dalam buku ini penulis juga ingin berbagi pemikiran tentang bagaimana memanfaatkan potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil. Pemikiran yang berangkat dari pengalaman penulis ketika masih bertugas di DKP (sekarang KKP). Kerangka berkelanjutan (sustainable) mengharuskan pengelolaan sumber daya dapat meningkatkan kesejahteraan dari sisi kepentingan ekonomi, namun di sisi lain harus dikelola secara lestari untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam.
Pengalaman sebagai seorang birokrat dan keberhasilan membangun kemitraan mengantarkan penulis berkiprah di kancah internasional. Seperti melanjutkan pengembaraan, penulis pernah ikut serta membawa nama bangsa Indonesia dalam percaturan dunia internasional. Dimulai ketika penugasan penulis sebagai Sekretaris Jenderal Developing 8 Countries, sebuah organisasi kerja sama multi-lateral di bidang ekonomi. Selanjutnya ditugaskan menjadi Direktur Eksekutif Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF), organisasi kemitraan multilateral untuk menjaga sumber daya laut dan pesisir.

Peran sebagai Sekjen D 8 Organization for Economic Cooperation sangat berbeda dengan Sekjen Kementerian yang memiliki full power operasional satu kementerian. Sekjen D 8 lebih menitikberatkan kemampuan menjembatani Target ataupun Masalah diantara Negara-negara anggota. Dalam suatu Pertemuan Working Group, sekjen harus mampu berdiplomasi untuk merumuskan kesepakatan bersama. Apabila di D 8, koordinasi dilakukan Sekjen melalui Commissioner dari 6 Negara Anggota. Pejabat Commissioner di tiap negara anggota umumnya Direktur Jendral terkait dari Kementerian Luar Negeri masing-masing negara atau bahkan ada Commissioner suatu negara direpresentasikan oleh seorang Sekjen Kementrian Luar Negeri.

Dalam hal CTI CFF maka peran Executive Director Regional Sekretariat memiliki banyak kesamaan seperti peran dan fungsi Sekjen D 8. Kompleksitas CTI CFF adalah representasi dari NCC (National Coordinating Committee) CTI CFF negara tidak atau belum sekuat di D 8. [@WAP-eRWePe_DTK_2019]

Latest News

  • SIARINDOMEDIA: Unik, Pasutri ini berbarengan dikukuhkan jadi profesor di ITS

      SIARINDOMEDIA.COM – Momen istimewa tak terlupakan dialami pasangan suami istri (pasutri) Prof Herman Pratikno ST MT PhD dan

    22 Mar 2024
  • RADAR SURABAYA : Nama Mirip: Herman-Harmin, Pasutri Yang Hari Ini Secara Bersamaan Dikukuhkan Sebagai Guru Besar di ITS Surabaya

      RADAR SURABAYA – Ada pemandangan istimewa hari ini di Auditoroium Gedung Research Center ITS Surabaya, Kamis (7/3). Tepatnya

    22 Mar 2024
  • SAPANUSA: So Sweet, Pasangan Suami Istri Herman dan Harmin Dikukuhkan Bersama Sebagai Profesor ITS, Simak Kisahnya

      Surabaya, SapaNusa.– Momen istimewa dirasakan oleh pasangan suami istri Prof Herman Pratikno dan Prof Harmin Sulistyaning Titah hari

    22 Mar 2024