Peluncuran Kapal Putri Mayang Madu karya Ditjen Kebudayaan dan Ditjen Vokasi telah dilaksanakan di Paciran (16/2/2023). Berdasarkan keterangan Prof. Daniel M. Royid M.Phil, PhD, MRINA (guru besar teknik kelautan ITS), kegiatan ini diprakarsai oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dalam program Revitalisasi Ekosistem Budaya Jalur Rempah.
Kemudian dilanjutkan oleh Ditjen Vokasi dalam program Pemadanan SMK Pusat Unggulan sebagai Revitalisasi Teknologi Perkapalan Tradisional sebagai komponen ekosistem budaya jalur rempah. Kegiatan ini menjadi sarana diklat yang penting bagi siswa SMK sekaligus wahana transfer teknologi ke komunitas pengrajin kapal tradisional kayu di Paciran, Lamongan. Proses konstruksi Putri Mayang Madu berbeda dengan proses konstruksi kapal-kapal kayu tradisional yang selama ini dilakukan oleh para pengrajin. Putri Mayang Madu juga menggunakan komponen konstruksi laminasi. Selanjutnya Putri Mayang Madu akan menjadi sarana diklat (seamanship) bagi siswa SMK yang berminat sekaligus wahana riset bagi mahasiswa dan dosen. Semoga membawa berkah bagi Ditjen Vokasi, SMKN3 Buduran Sidoarjo, SMK Sunan Drajat, serta masyarakat Paciran.
Menurut Dr. Ir. Wahyudi Citrosiswoyo, M.Sc (dosen teknik kelautan ITS) kegiatan ini sejatinya bestpractice implementasi Sustainable Development Concept for ICZM. “Mewarisi generasi penerus dengan warisan yg kaya akan stok: ilmu pengetahuan dan pemahaman, teknologi, modal karya manusia, aset lingkungan, yg tidak kurang dari yg diwarisi/diterima oleh generasi sekarang/pendahulu” (Pierce et al 1989). Sustainability harus mewujudkan 3E (Young, 1992), yaitu:
*E1: environmental integrity* (tetap menjaga kelestarian lingkungan)
*E2: Economic efficiency* (pertumbuhan ekonomi)
*E3: social Equity* (kesejahteraan/keadilan sosial)
Dok.
Madiun, DTK News — Tiga tenaga kependidikan (tendik) dari Departemen Teknik Kelautan (DTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengikuti
Tulungagung, ITS News — Dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan (tendik) dan mempersiapkan diri menuju program kerja sama double
Surabaya — Dua mahasiswa Program Studi Teknik Lepas Pantai (TLP) ITS, Aditya Wasista Toyib dan Shintia Octaviani Simanjuntak, berhasil