Kejadian gempa, tsunami, likuifaksi, letusan gunung api, longsor, hujan, banjir, banjir bandang, angin, panas kemarau diikuti karhutla dan kekeringan, air laut pasang, ombak besar dll., sudah berlangsung lama dan berulang dengan kekuatan, periode ulang, lokasi, dan hampir sebagian besar menempati jalur tertentu.
Risiko bencana muncul setelah manusia dengan semua aktivitasnya beririsan dengan kejadian alam tersebut. Perencanaan tata ruang menjadi bagian penting dalam pengurangan risiko bencana. Paling tidak setiap orang tahu yang dilakukan bila bermukim di kawasan berisiko tinggi, di kawasan berisiko sedang dan di kawasan berisiko rendah.
Sejalan dengan Misi ITS untuk memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan manajemen yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Kami Departemen Teknik Geofisika FTSPK-ITS bersama Kemen ATR/BPN dan BNPB mengadakan webinar tentang Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan Berbasis Risiko Bencana bersama:
Pemberi Opening Speech :
Keynote Speaker :
Narasumber :
Penanggap :
Moderator:
yang akan diselenggarakan pada:
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing
Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono
BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.