“Dari semester 1, saya mengerjakan tugas selalu bekerjasama dengan teman-teman saya hingga membentuk kelompok belajar”, begitu awal cerita yang disampaikan oleh alumni Teknik Geofisika ITS ini.
Wanita bernama lengkap Rista Fitri Indriani, S.T. ini, telah berhasil lulus dengan membanggakan dalam waktu 3,5 tahun. Dengan bimbingan dari Dr. Widya Utama, dan Dr. Dwa Desa Warnana, Rista menyelesaikan dengan sangat baik tugas akhirnya yang berjudul “Kajian Permeabilitas Untuk Hidrologi Simulasi Banjir”.
“Dari kelompok belajar tersebut, saya lebih banyak diskusi dengan teman-teman saya dan merasa lebih ringan dalam mengerjakan tugas”, tukasnya melanjutkan kisah perjuangan studinya. Hebatnya, semangat dalam menjalani akademik perkuliahan juga ia seimbangkan dengan kegiatan non-akademik. Rista telah tercatat aktif dalam berbagai organisasi, diantaranya dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika ITS dengan berperan sebagai Staf Ahli Kesejahteraan Mahasiswa, dan juga dalam Tim Formatur BEM FTSLK yang berperan sebagai perumus pembentukan organisasi dan kepengurusan BEM FTSPK, serta dalam berbagai kepanitiaan mahasiswa lainnya.
Ia pun menuturkan bahwa kelulusan 3.5 tahun sudah ia rencanakan sejak semester 5. “Pada semester 5 saya banyak mencari informasi dan studi literatur untuk mencari topik yang saya minati untuk dijadikan tugas akhir saya, yakni tentang petrofisika, yang membahas tentang rock mechanics dan rock physics. Dari situ, saya mendaftar asisten laboratorium fisika batuan dan saya banyak belajar dan berbagi ilmu mengenai fisika batuan.”, lanjutnya.
Kemudian saat menginjak semester 6, wanita yang pernah mengukir prestasi sebagai Peraih Juara Harapan 1 di Lomba Essai Solver Festival ITB pada tahun 2020, dan juga Peraih Beasiswa PPA tahun 2019 serta Beasiswa Adaro di tahun 2020 dan 2021 ini memang sudah merencanakan untuk mencari dosen pembimbing tugas akhir. “Kebetulan saya mengambil kegiatan magang menjadi asisten hidrologi. Dari data kegiatan magang tersebut, saya mengerjakan tugas akhir saya dengan topik aplikasi petrofisika di hidrologi.” sambungnya.
Kepada teman-teman mahasiswanya, lulusan yang pernah mengikuti konferensi international “International Conference on Civil Engineering Applications” di tahun 2019 dan mengikuti “1st International Conference Labma Scientific Fair” di tahun 2020 ini mengirim pesan, “Apapun impian teman-teman, saya berpesan kejar sampai dapat. Jangan lupa diimbangi dengan doa dan usaha. Imbangi kegiatan akademik dan non-akademik. Penting untuk teman-teman membuat rencana apa yang mau dikerjakan dengan meninjau prioritas kegiatan sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.” pungkasnya.
Rista Fitri Indriani, S.T. ALumni Teknik Geofisika ITS Berbagi mengenai Resep Lulus dalam 3.5 Tahun
Ibu Prof. Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan secara umum sepanjang tahun 2025 hujan diperkirakan
Nusantara terletak di jalur Ring of Fire atau cincin api Pasifik, yaitu jalur di sepanjang samudra Pasifik yang ditandai
ITS sudah lama mengembangkan ilmu terkait material tambang seperti yang di Program Studi Sarjana Teknik Material (PSSTM), Departemen Teknik