Bersamaan dengan datangnya musim hujan, bersamaan itu pula terjadi banjir, longsor dan angin puting beliung dimana mana. Mulai dari Aceh, Kalimantan, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Sulawes Selatan dan lain lain. Korban berjatuhan, kerusakan bangunan dan kerugian ekonomi terus meningkat.
BMKG mengatakan bahwa fenomena La Nina “triple-dip” 2020-2023 (tiga tahun beruntun) menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal tahun 2023. Fenomena triple dip pernah terjadi dari 1973 -1975 serta 1998-2001. Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca – iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.
Dampak bencana banjir, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung tiap tahun terus bertambah sehingga perlu diupayakan berbagai cara untuk mencegah dan atau mengurangi risiko bencana. Departemen Teknik Geofisika FTSPK ITS menyelenggarakan webinar ini untuk memberi pencerahan terkait antisipasi banjir dan longsor. Harapannya kepada para pihak bisa menambah wawasan dan bisa dipakai untuk mengambil keputusan dalam mengantisipasi bencana banjir dan longsor.
Kami nantikan kehadiran anda secara virtual dalam Ngobrol Santai (Ngobras) “ANTISIPASI BANJIR DAN LONGSOR” yang akan diselenggarakan pada:
Materi narasumber dapat diakses melalui link berikut ini:
Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing
Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono
BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.