News

Kuliah Tamu “Indonesia dan Kebencaan Geologi” bersama Awang Satyana

Sen, 13 Mar 2023
8:29 pm
Informasi
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Indonesia dan Kebencaan Geologi

Bangsa Indonesia bermukim di kawasan pertemuan lempeng tektonik yang aktif dan di kawasan iklim tropis. Artinya kita bermukim di kawasan rawan gempa, tsunami, likuifaksi, letusan gunungapi, gerakan tanah, dll. Pada saat yang sama kita bermukim di kawasan banyak hujan, angin, panas, air laut pasang, ombak besar dll yang terjadi tiap tahun. Beberapa tahun terakhir muncul fenomena el nino,  la nina, siklon dll. yang ikut memicu dan memperbesar bencana kekeringan, longsor, dan banjir bandang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian alam tersebut mempunyai kekuatan, periode ulang, lokasi dan jalur tertentu yang bisa dikenali. Kejadian alam akan terus terjadi sebagai bagian dari dinamika bumi dan kita harus beradaptasi dengan keadaan tersebut. Misalnya,  kita bermukim di kawasan gempa M6.0, maka rumah kita harus mengikuti aturan bangunan tahan gempa dan seluruh masyarakat harus menyiapkan diri menghadapi gempa M6.0. Jangan lagi menyalahkan alam kalau kita belum berikhtiar adaptasi terhadap kondisi alam di daerah tersebut.

Mau tahu lebih banyak? Ayo bergabung dan berpartisipasi aktif dalam KULIAH TAMU bersama :

  • Awang Satyana
  • Independent Geololgist

Pada :

 

Latest News

  • MGEI Sharing Knowledge: Geological and Geophysical Survey, Geoscience Data Management in Gold Exploration

    Departemen Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyelenggarakan “MGEI Sharing

    23 Nov 2025
  • KULIAH TAMU “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN”

    Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu: “APLIKASI AGROGEOFISIKA UNTUK PENILAIAN KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN” bersama Narasumber: Dr. Nono

    23 Nov 2025
  • WEBINAR ANTISIPASI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR BANDANG

    BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.

    21 Nov 2025