Momen Andika (kiri) dan Mas didik (kanan) selaku pengurus Basecamp Kedungudi di titik reboisasi Gunung Bekel, tempat pohon telah ditanam sebagai bagian dari Ekspedisi Hijau.
Mojokerto, Dept SP — Departemen Social Responsibility Himpunan Mahasiswa Studi Pembangunan (HIMADEV) Eksekutor Transformasi 2025 melaksanakan program Ekspedisi Hijau bertempat di Gunung Bekel, Mojokerto, Sabtu (29/11). Program bertema “Ruang Hijau untuk Masa Depan” ini berfokus pada penanaman pohon dan pembersihan sampah di area pegunungan sebagai bentuk aksi nyata mahasiswa dalam melestarikan lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
Ketua pelaksana, Muh Andika Satria W, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai respon terhadap kondisi Gunung Bekel yang mengalami degradasi lingkungan. “Gunung Bekel menghadapi masalah serius seperti kebakaran, penebangan liar, dan sampah pendaki. Ekspedisi Hijau menjadi upaya mahasiswa untuk ikut turun tangan menjaga kelestarian gunung ini,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan SDGs poin ke-13 tentang penanganan perubahan iklim serta poin ke-15 mengenai ekosistem daratan.
Gunung Bekel yang berada di ketinggian 1.238 mdpl merupakan anak gunung dari Gunung Penanggungan dan dikenal sebagai jalur pendakian yang banyak diminati. Namun, aktivitas manusia seperti pembakaran rumput, kelalaian pencari madu, dan meningkatnya jumlah pendaki menyebabkan rusaknya tutupan vegetasi, erosi, serta terganggunya habitat satwa hutan. Kondisi ini mendorong mahasiswa untuk melakukan pemulihan ekologi melalui pendampingan langsung di lapangan.
Hasil penanaman bibit pohon pada agenda Ekspedisi Hijau di kawasan Gunung Bekel.
Agenda kegiatan adalah penanaman bibit pohon di area yang terdampak deforestasi dan rawan longsor. Penanaman dilakukan untuk memperbaiki kualitas tanah, menjaga stabilitas lereng, dan memulihkan vegetasi endemik yang semakin berkurang. Kegiatan ini juga menjadi pembelajaran bagi mahasiswa mengenai pentingnya reboisasi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pegunungan.
Peserta Ekspedisi Hijau mengutip sampah di jalur pendakian Gunung Bekel sebagai upaya menjaga kebersihan kawasan gunung.
Selanjutnya, mahasiswa melaksanakan gerak bersih kawasan Gunung Bekel dengan mengumpulkan sampah plastik dan sisa aktivitas pendakian yang tertinggal di sepanjang jalur. Sampah-sampah tersebut dipilah dan dibawa turun untuk dikelola kembali. Aktivitas ini bertujuan menumbuhkan budaya pendakian yang bertanggung jawab sekaligus menjaga estetika dan kesehatan lingkungan gunung.
Andika berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi program tahunan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran jangka panjang di kalangan mahasiswa. “Kami ingin peserta merasakan langsung urgensi menjaga alam. Harapannya, kesadaran ini berlanjut menjadi kebiasaan dan menginspirasi mahasiswa lain untuk aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Melalui Ekspedisi Hijau, mahasiswa Studi Pembangunan diharapkan dapat menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan secara langsung di lapangan. Program ini juga menegaskan peran HIMADEV dalam memfasilitasi aksi-aksi lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan dan kontribusi bagi masyarakat serta ekosistem alam.
Surabaya, Dept SP — Departemen Student Resources Development (SRD) Himpunan Mahasiswa Development Studies (HIMADEV) Eksekutor Transformasi 2025 resmi menyelenggarakan
Mojokerto, Dept SP — Departemen Social Responsibility Himpunan Mahasiswa Studi Pembangunan (HIMADEV) Eksekutor Transformasi 2025 melaksanakan program Ekspedisi Hijau
Surabaya — Departemen Social Responsibility (SR) Himpunan Mahasiswa Departemen Studi Pembangunan (HIMADEV) melaksanakan Program Charity for Development pada