News

Kebijakan Bahan Pokok Pangan untuk Penguatan Ketahanan Pangan Kota Madiun

Ming, 19 Des 2021
4:05 pm
Share :
Oleh : dotalfianprast   |

Pemerintah Kota Madiun menyelenggarakan FGD survei komoditas 12 bahan pokok pangan, dalam rangka merumuskan kebijakan pembangunan di bidang pangan dan untuk penguatan ketahanan pangan daerah. FGD dilaksanakan pada hari Senin, 13 Desember 2021 di Gedung Graha Bakti Praja Lantai 2 Ruang Rapat Besar Bapelitbangda Kota Madiun. PDPM ITS sebagai pusat kajian yang berkontribusi dalam pembangunan daerah, diundang untuk menyampaikan hasil survei, analisis sekaligus rekomendasi kebijakan untuk penguatan ketahanan pangan di Kota Madiun. Perwakilan dari PDPM ITS adalah Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg selaku ketua tim penyusunan kegiatan, Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, M.Sc selaku tenaga ahli dan tim penyusun.

Laju pertumbuhan penduduk Kota Madiun yang tinggi diiringi dengan peningkatan kebutuhan terhadap komoditas pangan. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga memicu peningkatan kebutuhan lahan sehingga terjadi alih fungsi lahan pertanian pangan yang signifikan di Kota Madiun. Sementara tujuan pembangunan berkelanjutan adalah menjamin masyarakat tanpa kelaparan (zero hunger), meningkatkan ketahanan pangan serta perbaikan nutrisi. Oleh karena itu perlu adanya survei komoditas bahan pokok pangan agar dapat teridentifikasi pola konsumsi masyarakat, yang nantinya bisa dijadikan perumusan kebijakan pembangunan di bidang pangan. Kedua belas bahan pokok pangan yang disurvei adalah beras, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai, gula pasir, telur, tepung terigu dan minyak goreng.

Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, M.Sc menyampaikan bahwa survey dilakukan dengan proporsional random sampling dengan jumlah responden minimal 123 kepala keluarga. Angka tersebut dianggap sudah mewakili seluruh kelurahan yang terdapat di Kota Madiun. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah produksi padi, jagung maupun kedelai mengalami tren penurunan beberapa tahun terakhir, sedangkan produksi daging ayam terpantau melimpah selama tahun 2021. Komoditas lain, seperti telur ayam, mengalami penurunan selama 4 tahun terakhir. Dari keduabelas bahan pokok yang ada, 4 bahan pokok yang mengalami fluktuasi tertinggi adalah telur, kedelai, minyak goreng dan daging ayam.

Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg mengungkapkan untuk mengatasi masalah pangan seperti penurunan produksi dan untuk penguatan ketahanan pangan di Kota Madiun, dibutuhkan formulasi kebijakan yang sesuai, seperti penetapan lahan sawah irigasi sesuai rekomendasi baku sawah dari ATR/BPN menjadi LP2B untuk mempertahankan produktivitas pertanian khususnya komoditas padi di Kota Madiun, peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan peningkatan pada aspek kesehatan, pendidikan maupun tenaga kerja agar dapat meningkatkan tingkat konsumsi penduduk akan bahan pokok. Perlu juga adanya diversifikasi produk bahan pokok untuk menggerakkan UMKM di Kota Madiun. (dw/sc)

Latest News

  • Kearifan Lokal Mampu Mencegah Terjadinya Konflik Agraria

    Peserta Lokakarya Diseminasi KKS PPRA   Jakarta-ITS. Kearifan lokal di setiap wilayah berperan dalam mencegah terjadinya konflik dan atau

    02 Mei 2024
  • Tim ITS Menyampaikan Laporan Pendahuluan IKLI Kabupaten Kediri

    Tim ITS menyampaikan laporan pendahuluan IKLI Kabupaten Kediri   Kediri-ITS. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) menjadi ukuran dalam mengetahui

    30 Apr 2024
  • Diskusi SBU Kabupaten Blitar

    Diskusi Penyusunan SBU Kabupaten Blitar   Surabaya-ITS. Kamis 25 April 2024 Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM)

    25 Apr 2024
Home >