Penyusunan Dokumen Formulasi Perhitungan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tuban
Tim Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (Pusdi PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyampaikan presentasi laporan pendahuluan Penyusunan Dokumen Formulasi Perhitungan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 28 Mei 2025 di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Tuban.
Ketua Tim Penyusun Dokumen Formulasi Perhitungan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Dr. Sutikno, M.Si., menyampaikan nilai tambah produk pertanian, peternakan, dan perikanan adalah peningkatan nilai ekonomis hasil pertanian melalui proses pengolahan dan pemasaran. Kabupaten Tuban memiliki potensi yang sangat besar akan produk pertanian maupun perikanan. Namun rata-rata petani/nelayan di Kabupaten Tuban masih terfokus pada budidaya (on farm). Berdasarkan kondisi tersebut, pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tuban, nilai tambah menjadi salah satu indikator dari Pemerintah Kabupaten Tuban guna meningkatkan pendapatan khususnya petani/nelayan. Dalam rangka meningkatkan nilai tambah tersebut, maka diperlukan sebuah formulasi penghitungannya sehingga dapat ditentukan target yang harus dicapai selama 5 tahun ke depan melalui intervensi kegiatan yang mendukung peningkatan nilai tambah pertanian, peternakan dan perikanan.
Metode pengukuran nilai tambah ada 3 cara, yaitu metode Eva/Nitami, TFC (Total Factor Productivity), dan Hayami. Metode Eva/Nitami (nilai tambah ekonomi) merupakan pengukuran value added yang mengukur nilai tambah untuk pemegang saham melalui keputusan investasi perusahaan. Untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. TFC merupakan pengukuran produktivitas dalam ekonomi untuk mengukur value added dampak kemajuan teknologi dan perubahan pengetahuan pekerja dalam industri manufaktur dengan mengintegrasikan tingkat teknis dan bisnis. TFC dapat didekomposisi menjadi tiga komponen, yaitu Technological Change (TC), Technical Efficiency Change (TEC), dan Scale Efficiency Change (SEC). Metode Hayami merupakan metode yang baik dan dapat digunakan untuk menentukan besarnya nilai tambah yang diperoleh para pelaku rantai pasok, menentukan nilai output dan produktivitas produk agroindustri maupun industri kecil. Kelebihan metode Hayami adalah memberikan kemudahan dan pemahaman serta informasi yang cukup lengkap untuk pelaku usaha, investor maupun pekerja.
Kegiatan Penyusunan Dokumen Formulasi Perhitungan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tuban sesuai dengan peta jalan riset dan pengabdian masyarakat Pusdi PDPM, yaitu pengentasan kemiskinan, pengembangan ekonomi, dan tata kelola pemerintah daerah. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) tanpa kemiskinan, tujuan nomer (2) tanpa kelaparan, tujuan nomer (3) kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan nomer (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan nomer (10) berkurangnya kesenjangan, dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan. (Har).
Akhir pekan tidak menyurutkan semangat 20 surveyor dari berbagai daerah untuk mengikuti pembekalan studi pendapatan non-tembakau bagi petani pada
Tim Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (Pusdi PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyampaikan presentasi laporan
Senin, 14 April 2025, Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (Pusdi PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)