Sekelompok anak-anak belum berhenti menikmati hari libur mereka di Minggu siang (20/11). Berlarian, bermain bola, apa pun dimainkan sekumpulan bocah ini di sebuah ruangan yang biasa mereka gunakan untuk belajar bersama. Sebelumnya, orang tua mereka telah melakukan kerja bakti bersama mahasiswa Himatektro, khususnya Departemen Pengabdian Masyarakat (Pengmas). ”Kerja bakti tadi diikuti lebih dari 50 warga, juga ada doorprize berupa beberapa sembako,” ungkap Rendytia Rahman, penanggung jawab kegiatan.

Menurut Rendy, tahun ini adalah tahun ketiga dilakukannya pembinaan kepada 106 kepala keluarga. Banyak pembinaan yang telah dilakukan selama dua tahun ini. Termasuk pembinaan kepada para ibu rumah tangga untuk memproduksi abon ikan. Rencananya produk tersebut akan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, pengadaan posko kesehatan gratis pun sedang dicanangkan untuk Kampung Binaan Teknik Elektro. Semua bentuk pembinaan ini akan dilaksanakan selama enam minggu ke depan di tahun terakhir ini.

Keberadaan program ini pun disyukuri oleh Ketua RT setempat, Ahmad Suudi. ”Tadi pagi kami bersih-bersih sungai dan membuat ranjau supaya sampah tidak numpuk di sungai sini. Mushola bagian belakang juga diperbaiki,” urai Ahmad. Ahmad menceritakan beberapa perubahan yang terjadi pada warganya. Kini warga tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai. Beberapa fasilitas untuk warga pun telah dilengkapi dan diperbaiki. Misalnya penempatan bak sampah di pinggiran sungai. Saat ini, air bersih masih menjadi masalah yang tersisa untuk warga.

Meski telah memasuki tahun terakhir pembinaan, Departemen Pengmas Himatektro terus berusaha mencapai tujuannya. Selain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pembinaan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kehidupan warga di dalamnya. ”Walaupun kampung binaan sudah tidak ada, kami harap warga di sana bisa tetap mandiri setelah ini,” harap Rendy. (m7/fi)