ITS News

Selasa, 14 Mei 2024
03 Januari 2020, 22:01

Jadikan Akhlak Panduan Moral Kehidupan

Oleh : itsmeg | | Source : ITS Online

Kampus ITS, Opini — Korupsi, kolusi, dan nepotisme seakan tak pernah berhenti mewarnai pemberitaan Indonesia. Dengan hukuman yang terbilang ringkas, pesta pora mengiringi mereka yang ada di atas. Datang bak pahlawan, jurus akhlak Erick Thohir patut dijadikan panduan moral kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Pers Indonesia sedang gencar-gencarnya memberitakan kasus penyelundupan yang melibatkan petinggi direksi maskapai Garuda Indonesia.  Dikabarkan, oknum tersebut menyelundupkan onderdil Motor Gede (Moge) Harley Davidson dan Sepeda Brompton. Tak hanya itu, satu-persatu kasus penyelewengan oleh para petinggi maskapai kebanggaan Indonesia itu terus terungkap dan menjadi sorotan publik.

Terkuaknya kasus tersebut tak lepas dari gebrakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Tak berlebihan jika menteri milenial ini menjadi harapan baru bagi kebangkitan BUMN yang selama ini kerap disalahgunakan dan terus merugi. Dalam hal ini, Erick senantiasa menekankan bahasan terkait akhlak dalam program kerjanya. Sebab menurutnya, akhlak merupakan sumber dari moral, integritas, dan kejujuran sebagai panduan untuk memberantas korupsi.

Perlu disadari, akhlak yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Akhlak harus dibentuk melalui contoh keteladanan dan pembiasaan sejak dini. Dengan menjadikan akhlak bagian dari pendidikan,akan membentuk pondasi penerus bangsa yang tercegah dari perbuatan buruk. Sesuai dengan UU RI No 2 tahun 2003, apabila dikaitkan dengan akhlak, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti yang luhur.

Pendidikan akhlak sejak muda memang perlu diperhatikan, mengingat keberlanjutan bangsa bertumpu pada kawula muda. Keteladanan dan pembiasaan dalam membangun akhlak dibutuhkan secara psikologis. Terlebih, anak muda cenderung mencontoh perilaku orang terdekat maupun idolanya. Maka,diperlukan peran orang tua dan guru untuk mengarahkan dan memberi contoh yang baik.

Sudah jadi rahasia umum jika banyak orang tua yang tidak sadar akan kurang baiknya panutan yang mereka berikan. Sebagai contoh, tak sedikit orang tua yang memasukkan anaknya ke sekolah unggulan lewat jalur belakang karena nilai yang tidak cukup baik ataupun akibat sistem zonasi. Imbasnya di beberapa daerah banyak orang tua yang memprotes pihak sekolah karena tidak transparan mengenai data siswa baru sekolah. Salah satunya diberitakan oleh faktualnews.co mengenai kecurangan sistem zonasi di SMPN Mojokerto tahun 2019 lalu.

Tak berhenti di situ, ada lagi orang tua yang memanfaatkan jasa calo untuk membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) agar sangat anak tak perlu mengikuti serangkaian tes yang menyulitkan. Seperti yang diberitakan oleh IDN News Jatim, mahasiswa gelar unjuk rasa di Polres Tuban karena masih banyak polisi nakal yang bertindak sebagai calo pembuatan SIM. Disaat anak lain bersusah payah untuk mendapatkan hal itu, mereka dimudahkan karena lebih berkuasa. Disitulah psikologis anak dilibatkan, otak akan merekamnya dan mengira hal tersebut bukanlah hal negatif.

Lebih lanjut, perilaku yang bertolak belakang dari norma kerap datang melalui pembiasaan. Setiap pengetahuan atau tingkah laku yang diperoleh dengan kebiasaan akan susah diubah atau dihilangkan. Sering terjadi, guru membiarkan muridnya berbuat curang ketika ujian. Jika terbiasa berlaku curang, kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa. Peran orang tua pun sangat dibutuhkan dalam menuntun anak agar terhindar dari sikap buruk.

Fenomena penyelewengan sederhana di atas bahkan sudah dianggap lumrah oleh kalangan masyarakat. Harus disadari, tugas masyarakat Indonesia tidak hanya memprotes lemahnya birokrasi dan kebijakan pemerintah yang dianggap menjadi penyebab penyalahgunaan kekuasaan. Sudah sepatutnya masyarakat ikut andil dalam membangun generasi berprestasi dan berakhlak tanpa korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Ditulis oleh:

Megivareza Putri Hanansyah

Mahasiswa Departemen Teknik Geomatika ITS

Angkatan 2019

Reporter ITS Online

Berita Terkait