ITS News

Rabu, 15 Mei 2024
07 Oktober 2019, 19:10

ITS dan KEIN Bahas Strategi Perluasan Teknologi di Industri Nasional

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id

Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Kealumnian ITS memaparkan materi diskusi

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah memiliki banyak inovasi teknologi pada berbagai bidang hingga saat ini. Oleh karena itu, untuk mendorong penyebaran teknologi di industri nasional, ITS bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI membahas dalam Forum Discussion Group (FGD) dan Business Meeting di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat ITS, Senin (7/10).

Mengawali kegiatan tersebut, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyampaikan bahwa ITS telah banyak menghasilkan teknologi yang berhasil dikomersialkan, salah satunya adalah sepeda motor listrik GESITS. “Namun, sayangnya penyebaran teknologi tersebut sendiri masih perlu didorong pada saat ini,” ujarnya.

Sehingga, lanjut rektor yang biasa disapa Ashari ini, jika hal tersebut berhasil dilakukan, negara Indonesia sudah tidak lagi bersusah payah untuk impor dari negara lain yang dampaknya ketergantungan terhadap negara lain juga menjadi berkurang. “Sehingga masyarakat Indonesia dapat menggunakan produk dalam negerinya sendiri,” ungkapnya mengingatkan.

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari saat memberi sambutan pembukaan FGD dan Business Meeting antara ITS dan KEIN RI di Rektorat ITS

Ashari juga menceritakan, jika ITS telah memiliki empat klasterisasi inovasi teknologi atau sering disebut dengan Science Techno Park (STP). Antara lain, yaitu bidang maritim, kreatif, otomotif, dan robotika. STP tersebut memiliki tugas untuk melakukan hilirisasi teknologi dari yang awalnya hanya berskala laboratorium menjadi skala industri yang siap untuk dikomersialisasikan.

Hal itulah yang menjadi alasan ITS membuka forum diskusi dengan KEIN RI ini yang harapannya dapat memberikan solusi atau saran bagi institut untuk memperluas teknologi yang berhasil diciptakan. “Sehingga, kita (ITS, red) bisa menyesuaikan baik itu pada hal teknologinya atau bisnisnya,” ungkap Guru Besar Teknik Elektro tersebut.

Soetrisno Bachir, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang menjadi keynote speaker tunggal dalam FGD dan Business Meeting di Rektorat ITS

Menanggapi hal tersebut, Ketua KEIN RI Soetrisno Bachir mengakui bahwa dalam menerapkan teknologi di Indonesia harus dimulai dari bawah terlebih dahulu. “Jadi misalkan, ITS yang berada di Provinsi Jawa Timur setidaknya telah menerapkan teknologinya mulai dari beberapa daerah tingkat kabupaten di sekitarnya,” paparnya.

Pejabat tinggi yang juga merupakan keynote speaker tunggal dalam acara tersebut merasa yakin jika teknologi yang telah diciptakan oleh ITS dapat banyak menyebar luas di negeri ini. “Asalkan langkah-langkah yang diambil sudah benar,” ungkap Soetrisno.

Lebih lanjut, diskusi yang dirancang oleh Direktorat Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian (DIKK) ITS tersebut juga menghadirkan tiga panelis dari ITS. Antara lain Dr Ing Ir Setyo Nugroho dari Laboratorium Telematika Transportasi Laut, Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Kealumnian ITS, dan Dr Agus Windharto DEA selaku Koordinator Creative Center STP ITS. (sof/HUMAS ITS)

Diskusi yang menghadirkan tiga panelis dari ITS

Berita Terkait