ITS News

Rabu, 15 Mei 2024
22 Juni 2008, 09:06

FSLDK Koordinasikan Lembaga Dakwah Kampus Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pada rapat yang mengusung tema Membangun Sinergitas Dakwah Kampus untuk Mencapai Masyarakat Surabaya yang Madani ini dibagi menjadi tiga komisi, yang masing-masing mengangkat isu daerah, ke-LDK-an, dan jaringan muslimah. Hasil dari rapat komisi ini antara lain mengenai penyikapan tentang isu-isu yang berkembang di daerah.

Dan salah satu keputusannya, nantinya akan diterbitkan buletin Media Centre Daerah (MCD) dan disebarkan ke seluruh LDK yang tergabung dalam FSLDK Surabaya Raya. Hasil lainnya, FSLDK juga akan membentuk FSLDK Peduli sebagai penyikapan korban-korban bencana alam baik dalam bentuk bantuan dana maupun menjaring dan mengirim sukarelawan. “Semua penyikapan itu akan bekerjasama dengan media-media cetak maupun elektronik” ujar Iman Sukiman, ketua Tim Puskom JMMI ITS.

Sementara itu pendampingan LDK menjadi pembahasan utama. “Kadang-kadang LDK sibuk mengurusi masalah internal dan mengabaikan FSLDK, sehingga kami menginginkan anggota FSLDK menjadi LDK yang stabil,” tutur mahasiswa Teknik Mesin ini.

Puskomda periode 2008-2010 ini juga menyoroti penambahan LDK yang tergabung dalam forum silaturahmi ini. “Pembukaan akses melalui silaturahim akan membuka peluang bagi LDK di kampus lain untuk bergabung,” ungkapnya.

Terkait bidang mentoring, adanya pemahaman bersama tentang pelaksanaan dari mentoring akan memudahkan program mentoring LDK. “Selama ini mentoring akan dijalankan ketika kondisi yang sudah siap seperti dalam segi sistem LDK bagian khusus mentoring, padahal seharusnya mentoring tetap dijalankan sebagai proses kaderisasi LDK,” tambahnya.

Pembahasan yang tak kalah penting dalam rapat tersebut adalah masalah jaringan kemuslimahan. Menurutnya, kemuslimahan membutuhkan wadah khusus karena ada agenda-agenda kemuslimahan yang memang didesain khusus untuk muslimah. Bukan hanya pendampingan, masalah isu-isu kemuslimahan yang tidak bisa di-handle oleh LDK.

Salah satu diantara program untuk meningkatkan peranan muslimah adalah Pembinaan Mubalighah dan Trainer (PMT). “Tantangan terhadap mubhaligah untuk menyikapi isu-isu kemuslimahan terkini, membutuhkan wadah untuk mencetak mubhaligah yang tangguh” jelasnya.(bah/rif)

Berita Terkait