ITS News

Minggu, 05 Mei 2024
28 Januari 2008, 17:01

Asa Untuk NaSDEC

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peresmian gedung baru ini boleh jadi akan menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat maritimnya, dalam memperkuat karsa dan meningkatkan upaya pengembangan industri maritim di Indonesia. Namun, hendaknya jangan dilupakan bahwa gedung yang indah dan ”new millennium-like” ini juga harus diisi dengan visi, misi, tujuan, strategi dan program-program yang bermuara pada mutu hasil desain kapal yang baik dan semaksimal mungkin mencapai reputasi internasional. Salah satu upaya utama untuk mencapai ini adalah adanya sinergi antara Pusat ini dengan galangan-galangan kapal dan pemangku kepentingan (stake holders) terkait lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan sinergi ini, Pusat ini akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghasilkan desain-desain kapal yang lebih baik dan optimal.

Selanjutnya, ada dua kata kunci pada nama Pusat ini, yaitu desain (design) dan rekayasa (engineering). Implikasi dari nama ini adalah bahwa commitment NaSDEC seharusnya tidak hanya pada kegiatan desain saja, tetapi juga pada kegiatan rekayasa, dan kedua kegiatan ini dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Artinya, kegiatan desain harus mempertimbangkan rekayasanya, sehingga desain kapal yang dihasilkan dapat memberikan kemudahan dalam pembangunan kapalnya sesuai dengan standar-standar teknik yang berlaku. Konsep ini biasa dikenal dengan konsep design for engineering, atau lebih spesifik design for production. Dengan menerapkan konsep ini, tahap-tahap desain dan produksi kapal dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Ruang lingkup kegiatan desain
Kegiatan desain kapal di NaSDEC seharusnya tidak hanya project-oriented (mengerjakan proyek-proyek desain kapal dari pihak luar yang bersifat rutin), tetapi justru yang lebih penting adalah untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan riset dalam desain kapal yang lebih bersifat innovatif (memodifikasi desain kapal yang ada agar lebih optimal) dan kreatif yaitu temuan-temuan dan terobosan-terobosan baru (invention atau breakthrough) dalam desain kapal. Hal ini seiring dengan definisi yang diberikan oleh Professor John Gero dan kawan-kawan dari University of Sidney, Australia, dalam Laporan Teknis dengan judul “Chunking structural design knowledge as prototypes”  pada Januari 1998 yang membedakan klas-klas desain sebagai routine, innovative dan creative designs, dan produk desain yang telah ada dipandang sebagai suatu prototype. Routine design adalah desain dimana problemnya ditentukan dengan baik dan permintaan klien dimengerti dengan baik. Produk baru dihasilkan dari pen-detail-an suatu prototype tanpa mengubah prototype tersebut secara fundamental. Innovative design adalah desain yang memodifikasi suatu prototype atau mengkombinasikan dua atau lebih prototype untuk membuat sebuah produk baru dengan menggunakan deskripsi-deskripsi atau sifat-sifat dari prototype. Creative design, yang juga dikenal sebagai prototype creation, adalah desain yang melibatkan pengembangan produk-produk desain baru yang secara partial hanya ditentukan pada permulaan dan persyaratan-persyaratan fungsional serta sifat-sifat obyek tidak perlu diketahui secara lengkap.

Disamping itu, state-of-the-art (perkembangan atau kemajuan terkini) bidang desain kapal harus selalu diikuti, diperhatikan dan, jika memungkinkan, diimplementasikan. Termasuk implementasi konsep design re-use (daur ulang desain) untuk memperbaiki proses desain seyogyanya dipertimbangkan. Kelebihan dari konsep ini adalah, pertama, dengan menggunakan desain lama sebagai desain awal, maka proses desain kapal dapat dipercepat, kedua, mengurangi banyak pekerjaan yang diperlukan untuk pembuatan desain karena desainer tidak perlu merancang dari awal, dan ketiga, mendapatkan hasil desain yang lebih memenuhi permintaan pemesan.

Dalam konteks jenis kapal, desain kapal yang dihasilkan oleh NaSDEC paling sedikit harus diorientasikan pada butir-butir yang ada dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Artinya, fokus dari NaSDEC seharusnya tidak hanya pada jenis-jenis kapal niaga saja, tetapi juga pada kapal-kapal perang, yang mungkin pada saat ini untuk jenis kapal yang lebih sederhana proses desainnya, misalnya kapal patroli. Dengan demikian, NaSDEC dapat ikut mendukung program pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan nasional.

Kelembagaan
Meskipun lokasi NaSDEC berada di Kampus ITS dan sementara ini kegiatannya dijalankan oleh SDM bidang Teknologi Kelautan, khususnya Teknik Perkapalan,  yang ada di ITS, sesuai dengan namanya kelembagaan NaSDEC harus melibatkan SDM dari berbagai stakeholders yang terkait dalam lingkup nasional. Dengan kata lain, Pusat ini harus merupakan sinergi dari unsur-unsur yang terlibat yang meliputi Departemen Perindustrian, Departemen Perhubungan, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Industri Galangan Kapal, Industri Pelayaran, Biro Klasifikasi, Pengguna (User), misalnya BUMN, swasta, dan lain-lain, TNI-AL, Perbankan, Lembaga Penelitian/Pengkajian Desain Kapal, Perguruan Tinggi, dan lain-lain.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana bentuk struktur organisasi dari Pusat ini yang mencerminkan sinergi diatas? Tentunya jawaban dari pertanyaan ini akan sangat bervariasi dan akan dapat didiskusikan lebih jauh. Bentuk ini dapat dipandang dari berbagai segi tergantung pada visi dan misi dari yang memandangnya. Namun demikian, ada sebuah pendekatan yang sangat sederhana yang mungkin dapat digunakan dalam menentukan bentuk struktur organisasi ini paling tidak untuk program kerja jangka pendek, yaitu struktur organisasi ini dapat ditentukan menyerupai struktur organisasi suatu perusahaan pada umumnya, dimana terdapat Dewan Komisaris yang merupakan tingkat tertinggi. Yang duduk dalam Dewan Komisaris adalah perwakilan-perwakilan dari stakeholders diatas. Kemudian, Dewan Komisaris ini membawahi Direksi sebagai Pelaksana Harian dari kegiatan Pusat ini. Direksi ini dapat tediri dari Direktur Utama yang membawahi beberapa Direktur Bagian. Selanjutnya Dewan Direksi ini membawahi pelaksana operasional yang dapat meliputi Design Office, Office Staff dan Professionals.

SDM NaSDEC
Agar NaSDEC dapat menjadi centre of excellence (pusat unggulan), SDM yang menjadi pelaksana kegiatan desain kapal harus benar-benar mempunyai kompetensi yang diperlukan, profesional dan mempunyai commitment yang tinggi. SDM dari stakeholders NaSDEC harus betul-betul dimanfaatkan secara optimal. Khususnya SDM dengan latar belakang bidang keahlian Perancangan Kapal seharusnya secara optimal dilibatkan dalam Tim Desain pada Design Office baik sebagai Principal Designers, Senior Designers ataupun Assistant Designers. Tim ini dapat melakukan proses desain, kajian-kajian dan riset dalam bidang desain kapal yang diarahkan pada desain kapal innovatif dan kreatif.

Kemudian, untuk lebih memperkokoh kelembagaan dari NaSDEC, maka SDM, terutama para desainer muda (fresh graduates), juga harus ditingkatkan kemampuannya dan selalu diciptakan learning process sehingga mereka akan selalu meningkatkan kemampuannya. Peningkatan kemampuan ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal (mengambil program studi lanjut) yang pendanaannya dapat dicarikan melalui program bea siswa, atau mengikutkan mereka dalam training atau pelatihan-pelatihan dalam bidang desain kapal. Khusus untuk studi lanjut, topik tesis atau disertasi dari SDM yang mengikutinya dapat diambil dari pengembangan dari proyek desain kapal yang sedang mereka tangani.

Pelayanan pada masyarakat
NaSDEC harus dapat melayani needs (kebutuhan) dari berbagai masyarakat industri perkapalan dan kelautan dalam berbagai tingkatan, mulai dari tingkat pelayaran rakyat sampai pelayaran samudera. Lingkup kegiatan juga tidak hanya menghasilkan desain kapal yang optimal, tetapi juga pada konsultasi dan pelatihan tentang desain kapal termasuk pelatihan tentang pengujian desain kapal, seperti pengujian di laboratorium hidrodinamika.

Akhirnya, kita semua tentunya berharap bahwa NaSDEC jangan hanya seumur jagung. Kunci dari keberlanjutannya adalah kebersamaan dari seluruh unsur yang terlibat dalam Pusat ini, bukan hanya sekelompok kecil SDM saja. Semoga NaSDEC selalu jaya.

Dr. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc.
Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > Asa Untuk NaSDEC