Pelatihan Dasar Pemrograman Animasi dan Game Scratch Block Programming Pada Sekolah Luar Biasa Samudra Lavender

Sekolah Luar Biasa (SLB) Samudra Lavender di Bangkalan, Madura, menjadi tempat berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat dari Departemen Teknik Komputer FTEIC ITS pada 29 Oktober 2025. Dalam kesempatan itu, tim pengajar yang dipimpin Dr. Ahmad Zaini, S.T., M.Sc. bersama tiga mahasiswa -Syela Akhul Khalimi, Muhammad Habib Abdullah, dan Akhmad Rizqullah R.-, memperkenalkan Pemrograman Scratch kepada para guru SLB, lengkap dengan contoh visual yang mudah dipahami. Suasananya berlangsung santai, namun penuh rasa ingin tahu, karena teknologi pemrograman berbasis blok ini masih menjadi sesuatu yang baru bagi sebagian besar peserta. Tujuan utama kegiatan adalah membuka akses pengetahuan digital yang lebih ramah bagi tenaga pendidik sekolah khusus. Kegiatan pelatihan ini muncul dari kesadaran bahwa eksposur teknologi bagi guru dan siswa SLB selama ini masih terbatas. Karena itu, Scratch dipilih sebagai media belajar yang ringan sekaligus menarik untuk memulai. Materi diberikan secara bertahap, mulai dari mengenal antarmuka, membuat perintah sederhana, hingga menyusun alur logika yang menghasilkan animasi.

Para pengajar ITS menyampaikan bahwa ketika guru mampu menguasai dasar-dasarnya, mereka dapat merancang pembelajaran kreatif yang memberi ruang eksplorasi bagi murid-murid berkebutuhan khusus agar lebih percaya diri menghadapi dunia digital. Selama sesi berlangsung, antusiasme terlihat jelas. Guru-guru aktif bertanya, mendiskusikan ide pemanfaatan Scratch pada mata pelajaran, serta mencoba langsung setiap langkah yang diperagakan. Anak didik SLB yang hadir pun tampak terhibur dan penasaran ketika melihat karakter animasi bergerak mengikuti arah pemrograman. Seketika ruang kelas terasa lebih hidup, penuh tawa, sapaan, dan ekspresi gembira, menandakan bahwa pendekatan teknologi yang inklusif bisa diterima dengan baik oleh semua kalangan. Selain pengalaman baru, kegiatan ini juga memunculkan banyak harapan. Para guru berharap ada sesi lanjutan agar mereka semakin mampu memanfaatkan Scratch secara mandiri, bahkan mungkin mengembangkan modul pembelajaran sendiri.

Siswa bermimpi bisa mengenal aplikasi lain yang dapat melatih kreativitas dan kemampuan logika mereka, sementara pihak manajemen sekolah melihat kegiatan ini sebagai awal sinergi untuk memperkuat pendidikan berbasis teknologi. Mereka optimistis bahwa kerja sama dengan ITS dapat berlanjut, membuka pintu bagi pembinaan kurikulum, pelatihan berkala, dan kesempatan belajar yang lebih luas bagi seluruh warga SLB Samudra Lavender.