Dokumentasi penyerahan plakat dari Kepala SMAN 5 Surabaya, Sukirin Wikanto, kepada Kepala Departemen Teknologi Informasi ITS, Dr. R.V. Hari Ginardi, sebagai simbol apresiasi dan kerja sama dalam kegiatan pelatihan praktis pemanfaatan AI untuk guru SMAN 5 Surabaya. Turut hadir mendampingi perwakilan Ikasmanca dan dosen pembimbing Abmas.
Surabaya, IT Journalistic — Ikatan Alumni SMA Negeri 5 Surabaya (Ikasmanca) bersama Departemen Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pelatihan Praktis Penggunaan AI Tools untuk Guru: Meningkatkan Efektivitas dan Kreativitas Pembelajaran”. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis–Jumat (25–26 September 2025) dan diikuti oleh 55 guru dari 15 mata pelajaran di lingkungan SMAN 5 Surabaya.
Dokumentasi kegiatan “Pelatihan Praktis Penggunaan AI Tools untuk Guru: Meningkatkan Efektivitas dan Kreativitas Pembelajaran Guru SMA Negeri 5 Surabaya”
Pelatihan ini tidak hanya berhenti pada workshop, namun juga dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama dua minggu, mulai 27 September hingga 10 Oktober 2025. Pendampingan ini ditujukan agar guru mampu mengimplementasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) secara berkelanjutan dalam pembelajaran.
Kegiatan diawali dengan sambutan Sukirin Wikanto, Kepala SMAN 5 Surabaya, yang mengapresiasi dukungan alumni dan ITS.
“Pelatihan ini sangat membantu guru kami dalam beradaptasi dengan perkembangan AI. Kehadiran alumni yang kini berkiprah di ITS menjadi bentuk nyata pengabdian kepada almamater dan masyarakat,” ujarnya.
Dilanjutkan oleh sambutan Adi Dharma, mewakili Ketua Umum Ikasmanca. Menurutnya, program kolaborasi ini menjadi langkah awal dari kepengurusan baru Ikasmanca.
“Ini adalah salah satu bentuk kolaborasi nyata sesuai semboyan Ikasmanca: guyub, bermartabat, dan bermanfaat. InsyaAllah kegiatan ini dapat mendukung guru SMAN 5 agar lebih efektif dan kreatif dalam penyelenggaraan pendidikan,” tutur alumni angkatan 1996 tersebut.
Turut memberikan sambutan, Dekan FTEIC ITS, Prof. Dr. Diana Purwitasari, S.Kom., M.Sc., yang menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata tridharma perguruan tinggi. “ITS memiliki kekuatan di bidang teknologi, salah satunya AI. Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali para guru agar dapat mengaitkan pedagogi dengan AI sehingga pembelajaran lebih kaya dan relevan dengan era digital,” ujar alumni Smala angkatan 1996.
Dokumentasi suasana praktik penggunaan aplikasi interaktif dalam sesi pelatihan guru.
Setelah itu, Dr. R.V. Hari Ginardi, Kepala Departemen Teknologi Informasi ITS, menyerahkan sertifikat mitra sebagai simbol kolaborasi berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan konsep kampus berdampak.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan memperkuat kompetensi mereka, dampaknya tidak hanya dirasakan sekolah tetapi juga masyarakat luas,” paparnya.
Setelah sesi sambutan, peserta diperkenalkan dengan SENOPATI, sebuah chatbot open source yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa FTEIC ITS. Materi ini dipaparkan oleh Dwi Sunaryono, dosen Departemen Teknik Informatika ITS.
“SENOPATI dirancang sebagai asisten digital yang bisa digunakan secara bebas oleh guru maupun siswa. Harapannya, chatbot ini menjadi alternatif aman dan mandiri, sekaligus membuktikan bahwa perguruan tinggi juga mampu menghadirkan solusi teknologi yang bermanfaat langsung bagi dunia pendidikan,” terangnya.
Pada sesi materi, guru diperkenalkan dengan penggunaan ChatGPT untuk penyusunan materi ajar, Wayground untuk interaksi pembelajaran, serta WordWall sebagai media interaktif. Seluruh peserta juga menerima e-sertifikat, modul tertulis, serta video pembelajaran agar dapat mengakses ulang materi setelah kegiatan.
Dalam diskusi, salah seorang guru menanyakan isu keamanan data. “Ketika kita berinteraksi dengan AI dan mengunggah dokumen pribadi, bagaimana jika terjadi kebocoran data? Apakah data kita tetap aman, dan bagaimana cara mengatasinya?” tanyanya.
Menanggapi hal tersebut, Hazwan, mahasiswa Departemen Teknologi Informasi ITS angkatan 2023 sekaligus pemateri, memberikan penjelasan. “Secara umum, data yang diunggah ke platform AI komersial dapat tersimpan di server penyedia. Karena itu, sebaiknya guru tidak memasukkan informasi yang sangat sensitif. Alternatifnya adalah menggunakan akun resmi dengan pengaturan privasi, atau platform AI yang sudah tersertifikasi aman. ITS juga dapat membantu sekolah merancang sistem AI lokal sehingga data tetap dikelola secara internal dan lebih terlindungi,” terangnya.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi sarana kolaborasi antara alumni, perguruan tinggi, dan sekolah. Sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), program ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran yang inklusif dan inovatif. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu melahirkan pendidik yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan era digital.
Reporter: Zahra Hafizhah
==================================================================
Informasi ini disampaikan oleh:
Departemen Teknologi Informasi
Website : its.ac.id/it
Instagram : its_teknologi_informasi
Youtube : Information Technology ITS
Dokumentasi kebersamaan Perwakilan Mahasiswa DTI ITS bersama Bapak Irzal Ahmad Sabilla, S.Kom., M.Kom. (Dosen Pembimbing) dan perwakilan dari MPM
Tim Departemen Teknologi Informasi ITS bersama anggota kelompok tani di lahan penerapan teknologi Smart Farming. Madiun, IT Journalistic —
Pihak IDX Surabaya (Asikin Ashar) memberikan edukasi publik kepada peserta dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenai literasi keuangan