Prof. Didiek Hadjar Goenadi saat menyampaikan evaluasi dan masukan teknis kepada salah satu tim peneliti dalam sesi MONEV GRS 2025 di ITS.
Dalam rangka mendukung penguatan riset dan hilirisasi inovasi kelapa sawit, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Program Grant Riset Sawit (GRS) 2025, yang berlangsung pada 10–11 Juli 2025 di Gedung Research Center ITS lantai 5. Kegiatan ini menjadi forum strategis antara tim peneliti ITS dan BPDP untuk membahas capaian riset, kendala di lapangan, serta solusi implementatif menuju hilirisasi yang lebih kuat.
Sebanyak 10 tim peneliti ITS mempresentasikan kemajuan riset serta prototipe yang tengah dikembangkan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Komite Penelitian dan Pengembangan BPDP, dan dilaksanakan secara hybrid untuk mengakomodasi partisipasi luring dan daring.
Review proses evaluasi dipimpin oleh para pakar nasional, yakni:
Direktur DRPM ITS, Fadlilatul Taufany ST PhD, menjelaskan bahwa kegiatan MONEV ini bukan hanya sarana evaluasi administratif, namun juga momentum penting untuk berdiskusi secara terbuka mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan riset sawit. “Dengan adanya masukan dari para reviewer, para peneliti dapat menyempurnakan arah risetnya agar lebih berdampak secara nyata bagi masyarakat dan industri,” ujarnya.
Dalam sesi kunjungan laboratorium, para reviewer meninjau langsung prototipe yang dikembangkan oleh masing-masing tim. Salah satu inovasi yang menjadi perhatian adalah kendaraan panen berbasis teknologi untuk lahan gambut karya Dr. Mohammad Khoirul Effendi, ST, MSc.Eng, PhD, IPM, AEng., dosen dari Departemen Teknik Mesin ITS. Inovasi ini mendapat banyak catatan teknis dari para reviewer, seperti kekhawatiran terhadap kerusakan lahan akibat beban kendaraan, perlunya desain roda yang sesuai dengan kondisi gambut, serta saran untuk mengganti komponen impor dengan yang lebih mudah diperoleh secara lokal.
Upaya ini sekaligus mendukung pencapaian beberapa target dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), tujuan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta tujuan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan mendorong riset berbasis teknologi ramah lingkungan dan peningkatan efisiensi sumber daya.
Para reviewer Komite Litbang BPDP meninjau langsung prototipe kendaraan panen lahan gambut dalam kunjungan lab tim riset Dr. Khoirul di ITS.
Para reviewer juga menekankan pentingnya perhitungan aspek komersialisasi dan keekonomian, seperti estimasi harga jual, biaya angkut dan operasional lapangan, serta daya saing inovasi terhadap teknologi yang telah ada. Tujuannya adalah memastikan hasil riset tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi mampu diproduksi massal dan digunakan secara luas, baik di sektor domestik maupun ekspor.
ITS dan BPDP berharap, melalui forum seperti ini, kerja sama riset dan hilirisasi dapat semakin kuat dan menghasilkan inovasi yang solutif serta berkelanjutan bagi industri kelapa sawit nasional.
Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 0480/C/DT.05.00/2025 tanggal 5 Desember 2025 perihal Pengumuman Penerimaan Usulan
Menindaklanjuti surat edaran dari Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Nomor 1652/C3/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, tentang Pengumuman Penerimaan
Berdasarkan surat Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 1070/C4/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, Direktorat Riset
Berdasarkan surat Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 1067/C4/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, Direktorat Riset