Direktur DRPM ITS, Fadlilatul Taufany, ST, PhD (dua dari kanan), melakukan tanda-tangan kontrak riset dan abmas kemdiktisaintek 2025.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia riset dan pengabdian. Pada tahun 2025, ITS berhasil menempati peringkat ketiga nasional. Posisi ini diraih sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pendanaan terbanyak. Pendanaan tersebut berasal dari program BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendiktisaintek.
Berdasarkan data dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, sebanyak 254 proposal berhasil didanai dengan total pendanaan mencapai Rp21,17 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp19,69 miliar untuk 234 judul. Proposal yang mendapat pendanaan terdiri dari 245 judul penelitian dan 9 judul pengabdian kepada masyarakat.
Direktur DRPM ITS, Fadlilatul Taufany, ST, PhD, mengapresiasi para dosen dan peneliti yang telah mengusulkan proposal berkualitas. Menurut Taufany, capaian ini menjadi bukti komitmen ITS dalam membangun budaya riset yang unggul, kolaboratif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
ITS menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong keberhasilan ini. Salah satunya adalah penguatan kapasitas dosen dalam riset dan penulisan proposal. ITS juga memberikan pendampingan dalam proses pengajuan melalui sistem BIMA. Selain itu, dosen yang berhasil menghasilkan publikasi internasional mendapat insentif sebagai bentuk apresiasi.
Skema pendanaan yang diperoleh mencakup berbagai jenis penelitian, seperti Penelitian Fundamental Reguler, Disertasi Doktor, Tesis Magister, Penelitian PMDSU, serta Penelitian Terapan dengan luaran model dan prototipe. Sementara untuk pengabdian masyarakat, fokusnya meliputi pemberdayaan masyarakat berbasis kemitraan dan partisipasi mahasiswa.
Topik-topik riset yang diangkat ITS selaras dengan prioritas nasional, termasuk bidang energi, teknologi informasi, pertahanan, kemaritiman, pangan, kesehatan, kebencanaan, transportasi, hingga sosial humaniora.
Taufany menegaskan bahwa capaian ini bukan sekadar soal angka. Lebih dari itu, ini menjadi tonggak penting dalam memperluas kontribusi riset ITS. Tujuannya adalah untuk menjawab tantangan global dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045. ITS juga berkomitmen mengelola dana riset secara optimal. Komitmen ini mencakup dorongan terhadap kolaborasi lintas disiplin, keterlibatan aktif mahasiswa, serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual.
Sebagai penutup, Taufany mengajak seluruh sivitas akademika ITS untuk terus menjaga semangat dan konsistensi dalam menghasilkan riset dan pengabdian yang berdampak. “Mari terus wujudkan ITS sebagai pusat inovasi dan solusi riset untuk kemajuan Indonesia,” pungkasnya.
Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 0480/C/DT.05.00/2025 tanggal 5 Desember 2025 perihal Pengumuman Penerimaan Usulan
Menindaklanjuti surat edaran dari Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Nomor 1652/C3/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, tentang Pengumuman Penerimaan
Berdasarkan surat Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 1070/C4/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, Direktorat Riset
Berdasarkan surat Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Nomor 1067/C4/AL.04/2025 tanggal 1 Desember 2025, Direktorat Riset