Proses pengujian sistem monitoring energi berbasis IoT
Kampus ITS, DTF News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menghadirkan inovasi mutakhir melalui pengembangan sistem pemantauan energi cerdas berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi konsumsi listrik sekaligus mendukung perwujudan kampus hijau di lingkungan ITS.
Ketua tim peneliti Dr Muhammad Khamim Asy’ari dari Departemen Teknik Fisika ITS menjelaskan, sistem distribusi listrik ITS tergolong kompleks. Hal ini disebabkan karena listrik kampus melayani berbagai fasilitas dengan kebutuhan energi yang beragam. Kondisi tersebut menuntut adanya sistem pemantauan yang akurat dan terintegrasi. “Tanpa sistem pemantauan yang presisi, potensi pemborosan energi dan gangguan listrik sulit dikendalikan,” ungkap lelaki yang akrab disapa Khamim ini.
Khamim menjelaskan, penelitian berjudul An IoT-Based Sensor Array Framework for Intelligent Energy Monitoring in Campus Power Distribution Systems at ITS ini memanfaatkan Power Meter Acrel ADW300. Perangkat ini terhubung dengan Gateway Siemens IoT2040 yang mampu memantau kondisi kelistrikan secara real time. “Teknologi ini yang kemudian terintegrasi pada jaringan distribusi listrik kampus,” tambahnya.
Melalui sistem ini, berbagai parameter kelistrikan seperti tegangan, arus, daya, hingga faktor daya dapat terbaca secara otomatis. Data yang diperoleh kemudian dikirim menggunakan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) dan ditampilkan pada dashboard Node-RED. Dengan demikian, pengelola energi kampus dapat memantau kondisi kelistrikan secara daring dan akurat.
Lebih lanjut, Khamim mengungkapkan, sistem ini dirancang dengan arsitektur modular agar mudah dikembangkan. Menurutnya, pendekatan tersebut memungkinkan perluasan sistem ke seluruh area kampus tanpa harus mengubah struktur utama. “Dengan desain ini, pengembangan sistem ke skala kampus dapat dilakukan secara lebih efektif,” jelasnya.
Selaras, Joko Priambodo ST MT dari menyampaikan, riset ini menjadi bagian dari langkah besar ITS dalam menerapkan transformasi digital pada pengelolaan energi. Selain meningkatkan efisiensi pemantauan, integrasi ini juga memungkinkan deteksi dini terhadap anomali daya, penurunan kualitas listrik, maupun lonjakan konsumsi energi secara tiba-tiba. “Kondisi tersebut membuat tindakan korektif dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” terangnya.
Untuk memastikan keakuratan sistem ini, Joko membagikan bahwa seluruh perangkat telah diuji terlebih dahulu di laboratorium. Hal ini penting untuk mengukur akurasi sensor dan kestabilan data yang akan ditampilkan. Setelah tahap pengujian, sistem kemudian diterapkan pada 15 panel distribusi listrik di Gedung Teknik Elektro ITS sebagai studi kasus awal. Langkah ini menjadi tahap krusial untuk memastikan sistem siap diimplementasikan secara andal pada skala kampus yang lebih luas.
Melalui pengembangan sistem pemantauan energi berbasis IoT ini, ITS berharap dapat memperkuat perannya sebagai kampus pelopor dalam implementasi teknologi energi cerdas di Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan Smart Energy Management System berskala kampus. “Kami ingin menjadikan ITS sebagai kampus yang efisien energi, ramah lingkungan, dan menjadi model green and smart campus,” tandas Joko. (*)
Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Kampus ITS, DTF News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berkomitmen mendukung peningkatan
Kampus ITS, DTF News — Komitmen mewujudkan ekonomi sirkular berkelanjutan di Desa Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo, kini diwujudkan melalui aksi
Delegasi Teknik Fisika ITS Dr.Eng. Nur Laila Hamidah melakukan kunjungan resmi ke UTHM dan bertemu dengan sejumlah pimpinan akademik