Malang, 31 Juli 2025 — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan supremasinya pada panggung vokasi nasional melalui ajang Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2025 yang berlangsung di Universitas Brawijaya, Malang. Mengirimkan delegasi terbaik dari berbagai departemen di lingkungan Fakultas Vokasi, ITS berhasil menunjukkan performa gemilang dalam sejumlah kategori strategis seperti Business Case dan Applied Skills, sekaligus memperkokoh posisi ITS sebagai pelopor pendidikan vokasi unggul di Indonesia.
Ragil Andara Putra, finalis kategori Business Case, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju OLIVIA telah dimulai jauh sebelum kompetisi berlangsung. “Kami mengikuti bimbingan intensif bersama mentor dan dosen pembimbing untuk memahami alur lomba dan memperdalam istilah-istilah bisnis. Meski persiapan kami terbilang singkat, proses pitching jelang keberangkatan sangat membantu mengasah mental dan pola pikir,” tuturnya. Dengan semangat belajar yang tinggi serta dukungan penuh pembina dari Departemen Statistika Bisnis (DSB), tim Ragil mampu mengatasi berbagai tantangan, termasuk penyusunan proyeksi keuangan di tahap akhir.
Ciri khas utama delegasi ITS pada OLIVIA tahun ini adalah kolaborasi lintas departemen. Naurah Fitri, delegasi kategori Applied Skills, menuturkan bahwa timnya terdiri dari mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) serta Departemen Teknik Elektro Otomasi (DTEO). “Kolaborasi ini memungkinkan kami saling melengkapi dari sisi pendanaan prototipe hingga fasilitas laboratorium. Bimbingan dua dosen dengan latar belakang berbeda membuat pengembangan prototipe kami jauh lebih maksimal,” jelasnya. Ia juga menyebutkan bahwa meskipun waktu persiapan terbatas, seluruh tim delegasi ITS menunjukkan keseriusan dan kedewasaan dalam membangun karya.
Dari sisi soliditas, Azzahrah Zhafirah Lisya Putri menilai kekompakan tim sejak masa persiapan hingga hari pelaksanaan menjadi salah satu kekuatan utama ITS. “Komunikasi dan kepercayaan menjadi faktor penting. Kami saling mendukung dan siap mengambil alih tugas anggota lain saat menghadapi kesulitan,” ujarnya. Sementara itu, Annisa Dessyifani membagikan pengalaman penuh ketegangan saat tiba di lokasi lomba. “Sistem spin wheel menentukan urutan presentasi membuat kami dag-dig-dug. Sisa waktu lebih banyak dipakai untuk latihan sebentar dan berdoa,” kenangnya.
Annisa Desyifani juga menyebutkan bahwa kategori Interior Product Design menjadi tantangan tersendiri bagi tim berlatar belakang teknik elektro. Mereka harus mempelajari software desain 3D, teknik rendering, pemilihan material produk, hingga proses slicing 3D printing dalam waktu yang sangat singkat. “Rasanya seperti masuk ke dunia baru. Tapi justru di situlah kami ditempa dan berkembang,” tambahnya.
Kemenangan delegasi ITS di OLIVIA 2025 menjadi penanda kuatnya budaya akademik, inovasi, dan kolaborasi di lingkungan Fakultas Vokasi. “Kami berharap OLIVIA tahun depan dapat digelar lebih besar lagi dan menghadirkan semakin banyak inovasi lintas disiplin. Jika diberi kesempatan, kami ingin kembali dengan karya yang lebih impactful,” harap Azzahrah. Keberhasilan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika ITS untuk terus berprestasi, berkarya, dan membawa nama ITS harum di kancah nasional hingga internasional.
Sinergi Hijau: Sivitas Akademika Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi-ITS Dukung Net Zero Emission Lewat GUGUR GUNUNG 8.0 Departemen
Outbound Mobility ITS–UM, Jembatani Kolaborasi dalam Bidang Pendidikan Gambar 1. Foto bersama mahasiswa dan dosen ITS di kampus UM
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Otomasi Bergabung dalam Tim BAYUCARAKA ITS Menjuarai KRTI 2025 di 3 Kategori Delegasi tim DTEO