Tim Tridiku (dari kiri) Delta Kuncahyo Afif, Rafi Fadhlurrohman, dan Taufiq Ramadhan saat menghadiri Pameran Malang IVRA Expo 2022, beberapa waktu lalu
Kampus ITS, ITS News – Era Industri 4.0 menuntut perkembangan inovasi yang semakin tinggi, tetapi tak sedikit pelaku industri berkembang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan printer tiga dimensi (3D) yang praktis dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Tridiku Argonaut, 3D printer yang mampu memenuhi kebutuhan pencetakan dalam lingkup hobi hingga industri dengan kecepatan tinggi.
Manager Tridiku, Taufiq Ramadhan mengatakan, Tridiku Argonaut sebagai 3D printer diharapkan dapat menjadi penyokong berbagai kebutuhan di industri kreatif dan teknik. Mulai dari pencetakan kemasan minuman ringan dan parfum, perhiasan, seni kriya, hingga produk otomotif. “Tridiku juga menargetkan agar produk ini dapat menunjang proses pembelajaran di institusi pendidikan,” imbuh lelaki yang akrab disapa Rama ini.
Mengusung konsep “Everyone can make anything”, Tridiku Argonaut memiliki beberapa kelebihan. Melalui komponen yang telah teruji, mesinnya mampu mencetak objek selama 500 jam tanpa pemeliharaan. Selain itu, karya empat mahasiswa ITS ini mampu mencetak produk dari berbagai material. Seperti PLA, Nilon, PETG, bahkan PP dengan tingkat keberhasilan cetak mencapai 100 persen.
Bersama rekan lainnya dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Aprilio Mori Syamra, Delta Kuncahyo Afif, dan Rafi Fadhlurrohman, saat ini Rama telah membuktikan eksistensi Tridiku dan meraih berbagai penghargaan. Termasuk pendanaan pada Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tampak dari depan Tridiku Argonaut, 3D printer karya mahasiswa ITS yang mampu memenuhi kebutuhan pencetakan dalam lingkup hobi dan industri hingga 500 jam tanpa pemeliharaan
Di bawah dukungan Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) ITS, Tridiku yang menargetkan pengguna dari kalangan pemula hingga mahir ini sudah menghasilkan tiga buah mesin pencetak. Satu mesin telah siap diluncurkan ke pasaran serta dua lainnya masing-masing dalam tahap beta release dan Minimum Viable Product (MVP).
Dengan sistem penyewaan 3D printer yang saat ini telah diterapkan, diharapkan Tridiku dapat menjangkau semakin banyak perusahaan di bidang pencetakan. Memulai risetnya sejak 2020, Tim Tridiku pun telah banyak menghadiri pameran produk, seperti yang teranyar di ajang Malang Investasi Pariwisata dan Perdagangan (IVRA) Expo 2022, Mei lalu.
Berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas, Tridiku juga melakukan kontrol berkala terhadap mesin pencetak yang dipasarkan ke konsumen. “Semoga dengan hadirnya Tridiku Argonaut, proses 3D printing tidak lagi menjadi suatu hal yang sulit dijangkau khalayak umum,” pungkasnya optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Tim Lamusa ITS bersama para nelayan Desa Paciran, Lamongan saat peninjauan perahu untuk persiapan instalasi dan pengenalan Lamusa Bahari Kampus ITS,
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Ir Bambang Pramujati MSc Eng
Sesi diskusi antara tim pengusul Program Dana Padanan Kedaireka dengan fasilitator Ekosistem Kedaireka di Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains
Mahasiswa ITS (kanan) saat menjelaskan cara kerja alat fuel cell hasil riset dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Kampus ITS,