Kampung Binaan HIMADEV Bawa Perubahan Nyata di Kampung Klampis Ngasem

Mahasiswa Studi Pembangunan dan warga Klampis Ngasem saat Program Kampung Binaan HIMADEVSurabaya, ITS News — Himpunan Mahasiswa Departemen Studi Pembangunan melalui Departemen Social Responsibility melaksanakan rangkaian Program Kampung Binaan di Kampung Klampis Ngasem Gang III RT 05 RW 02. Program yang terselenggara pada 29 Juni, 12 Oktober, dan 8 November 2025 ini menyasar tiga isu utama, yaitu sanitasi air, pertanian hidroponik, serta pengelolaan sampah berbasis bank sampah. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) terkait sanitasi layak, ketahanan pangan, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Urgensi program ini disampaikan oleh Kepala Departemen Social Responsibility HIMADEV Eksekutor Transformasi 2025, Rico Saputra. Ia menegaskan pentingnya integrasi antara keilmuan mahasiswa dan peran pengabdian masyarakat. “Program kampung binaan menjadi sarana implementasi pengabdian masyarakat sekaligus penerapan ilmu Studi Pembangunan,” jelas Rico. Program ini sejalan dengan SDGs poin ke-6 tentang air bersih dan sanitasi layak serta poin ke-11 mengenai permukiman berkelanjutan.

HIMADEV ITS bersama warga melakukan kegiatan peningkatan sanitasi air dengan membersihkan saluran dan lingkungan sekitar.

Kegiatan pertama pada 29 Juni 2025 berfokus pada peningkatan sanitasi air. Mahasiswa dan warga melakukan pembersihan saluran air, edukasi perilaku hidup bersih, serta pembenahan akses air bersih. Upaya ini diharapkan mampu menekan risiko penyakit dan meningkatkan kualitas lingkungan. Intervensi tersebut selaras dengan SDGs poin ke-6 yang menekankan akses sanitasi yang layak dan pengelolaan air berkelanjutan.

Instalasi hidroponik dibangun bersama antara HIMADEV ITS dan warga sebagai langkah penguatan ketahanan pangan kampung.

Pada 12 Oktober 2025, rangkaian program dilanjutkan dengan pembangunan instalasi hidroponik. Mahasiswa memberikan pendampingan teknis dan pelatihan budidaya tanaman bagi warga sebagai bentuk penguatan ketahanan pangan lokal. Program ini bertujuan mendukung kemandirian pangan serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kegiatan hidroponik ini mendukung SDGs poin ke-2 mengenai ketahanan pangan dan SDGs poin ke-8 terkait pertumbuhan ekonomi inklusif.

Mahasiswa dan warga melakukan pemilahan sampah dalam program Bank Sampah Kampung Klampis Ngasem.

Program ditutup pada 8 November 2025 melalui pendirian bank sampah untuk memperbaiki pengelolaan sampah rumah tangga. Kegiatan mencakup pemilahan sampah, pelatihan pembuatan kompos, serta sosialisasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Upaya ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi volume sampah menuju TPA sekaligus menciptakan nilai ekonomis dari limbah. Aktivitas bank sampah turut mendukung SDGs poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Rico Saputra saat memberikan keterangan mengenai pelaksanaan Program Kampung Binaan HIMADEV

Rico menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat terus berjalan secara mandiri di masyarakat. “Kami berharap masyarakat dapat melanjutkan sanitasi, hidroponik, dan bank sampah secara berkelanjutan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam pelaksanaan program. “Mahasiswa berperan sebagai penggerak dan pemberi transfer knowledge dalam pelaksanaan program,” tambahnya.

Melalui sinergi antara mahasiswa dan masyarakat, Program Kampung Binaan HIMADEV berhasil menjadi langkah konkret untuk menciptakan lingkungan bersih, pangan yang lebih mandiri, serta pengelolaan sampah yang lebih baik di Klampis Ngasem. Program ini mencerminkan kontribusi nyata sivitas ITS dalam mendukung pengabdian masyarakat berbasis pembangunan berkelanjutan.

Reporter        : Raymond Krisman Simatupang