Silahkan hubungi kami disini:
Prospek karir MMT ITS sangat luas dan menjanjikan. Lulusan dapat berkarir sebagai inovator, konsultan, teknopreneur, profesional industri, maupun birokrat. Selain itu, program ini dirancang agar mahasiswa siap menghadapi tantangan transformasi digital dan mampu memimpin pengelolaan teknologi di berbagai sektor. Dengan demikian, kurikulum interdisipliner dan dukungan dosen berpengalaman membuat peluang karir MMT ITS semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja modern. Lulusan dibekali kemampuan manajerial, keterampilan analitis, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, mereka lebih kompetitif di tingkat nasional maupun global. Informasi lebih lanjut mengenai program tersedia di halaman resmi SIMT ITS. Selain itu, SIMT ITS telah meraih akreditasi A dari BAN-PT. Sehingga, kesempatan kerja lulusan MMT ITS semakin kuat di berbagai sektor. Akhirnya, dengan prospek karir MMT ITS yang terus berkembang, mahasiswa dapat meraih masa depan yang cerah dan berkelanjutan.
Lulusan dengan profil ini adalah individu yang mampu menciptakan inovasi berbasis sistem dan teknologi yang aplikatif dalam dunia kerja atau masyarakat. Kompetensi utama yang mendukung profil ini adalah kemampuan dalam mengidentifikasi persoalan, melakukan riset terapan, dan mengintegrasikan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan. Keunggulan PSMMT dalam penguasaan Business Analytics, Innovation Design Management, serta Project Management memberikan dasar yang kuat bagi lulusan untuk tidak hanya memahami tren teknologi, tetapi juga merancang solusi inovatif yang berdampak. Keterampilan ini didukung oleh capaian pembelajaran seperti CPL-2 (riset inovatif), CPL-4 (perumusan solusi), dan CPL-6 (analisis tren teknologi).
Lulusan PSMMT banyak yang bekerja di sektor industri strategis, termasuk BUMN, perusahaan multinasional, dan lembaga pemerintah. Profil ini mencerminkan lulusan yang mampu menjalankan peran profesional di tengah kompleksitas organisasi berbasis teknologi. Kompetensi mereka tidak hanya mencakup pemahaman teknologi, tetapi juga kemampuan mengelola strategi bisnis, proses inovasi, dan pengambilan keputusan berbasis data. PSMMT mendukung pengembangan profil ini melalui kurikulum yang kuat di bidang Technomarketing, Supply Chain Management, dan Strategic Management. CPL-3 (pengembangan diri sepanjang hayat), CPL-5 (penguasaan alat analitik), dan CPL-7 (kerja lintas fungsi) menjadi basis penguatan profil ini.
Sebagai konsultan, lulusan PSMMT ITS memiliki kemampuan untuk memberikan rekomendasi strategis dalam penerapan dan pengelolaan teknologi di berbagai sektor. Mereka mampu melakukan diagnosis organisasi, merancang intervensi berbasis teknologi, serta mengkomunikasikan solusi secara profesional kepada klien atau manajemen. PSMMT membekali mahasiswa dengan kemampuan analisis mendalam, pendekatan berbasis studi kasus, dan keterampilan presentasi profesional. CPL-4 dan CPL-6 mendukung kemampuan identifikasi dan pemanfaatan tren teknologi, sedangkan CPL-1 (etika dan kepemimpinan) memastikan konsultan lulusan PSMMT menjunjung tinggi integritas dan keberlanjutan dalam memberi solusi.
Lulusan PSMMT ITS juga diarahkan untuk menjadi teknopreneur, yaitu pelaku usaha berbasis teknologi yang tidak hanya mampu merancang produk atau jasa inovatif, tetapi juga mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan. Dalam profil ini, lulusan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, keberanian mengambil risiko, serta kemampuan dalam mengelola sumber daya dan mengkomersialisasikan inovasi. Kompetensi tersebut diperkuat melalui mata kuliah berbasis proyek, kolaborasi dengan industri, dan kesempatan merancang business case sejak dini. CPL-2 (inovasi berbasis riset), CPL-5 (penguasaan metode), dan CPL-6 (adaptasi terhadap perkembangan teknologi) menjadi fondasi penting dalam membentuk lulusan sebagai teknopreneur tangguh.
Profil ini menggambarkan lulusan yang telah atau akan bekerja di instansi pemerintahan dan bertanggung jawab dalam menginisiasi atau mengelola inovasi sistem dan teknologi untuk memperbaiki layanan publik. Keunggulan PSMMT dalam pendekatan interdisipliner dan pemahaman terhadap kebijakan publik berbasis data menjadi modal utama untuk mengembangkan kapasitas inovasi birokrasi. Lulusan dengan profil ini diharapkan mampu menyusun kebijakan berbasis teknologi, memimpin transformasi digital, serta menjalin kolaborasi lintas sektor. CPL-1 (etika dan kepemimpinan), CPL-3 (kontribusi untuk kemaslahatan), dan CPL-7 (kolaborasi lintas organisasi) secara eksplisit mendukung peran lulusan dalam birokrasi pemerintahan yang adaptif.