Alumni SIMT ITS Dian Lintang Beauty menjadi inspirasi bagi banyak profesional muda. Mereka melihatnya sebagai contoh bahwa mimpi bisa dicapai sambil tetap aktif di dunia kerja. Semangat, konsistensi, dan keberanian menjadi modal utamanya. Ia adalah lulusan Program Magister Manajemen Rantai Pasok Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS. Kini, ia dikenal sebagai presenter olahraga di TVRI Jawa Timur dan sportscaster resmi PUBG Mobile Jawara Community Indonesia.
Sejak remaja, Dian Lintang Beauty aktif mengikuti ajang yang melatih percaya diri. Misalnya, Putra Putri Sekolah Ajeg Bali dan Putri Intelegensia SMA. Minatnya pada public speaking membawanya menjadi MC dan moderator di berbagai acara kampus. Selain itu, kecintaannya pada olahraga, khususnya renang, mengantarkannya menjadi presenter olahraga yang andal.
Perjalanannya tentu tidak selalu mulus. Pertama, ia harus beradaptasi dengan tantangan liputan langsung dan mengolah informasi di lapangan. Selanjutnya, ia belajar menjaga performa saat siaran agar tetap profesional di depan kamera. Kisahnya di dunia sportscasting dimulai ketika mewakili almamaternya di PUBG Mobile Campus Championship 2019 sebagai brand ambassador sekaligus caster.
Dari pengalaman itu, alumni SIMT ITS ini terus mengasah kemampuan hingga meraih prestasi nasional. Selain itu, ia percaya menjadi caster bukan hanya mengomentari pertandingan. Pekerjaan ini juga menjaga suasana, menarik perhatian penonton, dan memberi hiburan yang berkualitas. Semua pengalaman tersebut membentuknya menjadi pewara yang kreatif dan siap menghadapi tantangan baru.
Akhirnya, kisah Dian Lintang Beauty menunjukkan bahwa lulusan SIMT ITS bisa berkiprah luas. Tidak hanya di dunia industri, tetapi juga di media dan hiburan. Dengan semangat belajar yang tinggi, ia terus berkembang sebagai presenter olahraga dan sportscaster yang menginspirasi generasi muda.
Alumni SIMT ITS Hardi Rifki Al’amin menjadi inspirasi banyak profesional yang ingin melanjutkan studi sambil bekerja. Meskipun begitu, di
Pendidikan sebagai Pilar Kesuksesan Dalam sejumlah budaya, usia 40 tahun kerap dianggap sebagai tonggak kematangan, stabilitas, dan kesuksesan. Bagi
Pasangan Doktor ITS Siap Membangun Industri Logistik Kyatmaja Lookman dan Ira Margaritha Sugianto adalah pasangan suami istri sekaligus