Sorry, no posts matched your criteria.
Risiko merupakan efek dari ketidakpastian terhadap pencapaian sasaran. Setiap organisasi menghadapi risiko dalam berbagai bentuk yang berpengaruh pada keberlangsungan operasional dan pencapaian target strategis. Risiko dapat bersifat positif maupun negatif, sehingga bukan hanya ancaman tetapi juga peluang yang dapat dimanfaatkan. Risiko yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan melemahnya tata kelola organisasi hingga menurunnya efisiensi penggunaan sumber daya.
Manajemen risiko hadir sebagai instrumen yang memastikan setiap langkah strategis maupun operasional dapat berjalan secara efektif dengan mempertimbangkan potensi ancaman sekaligus peluang. Manajemen risiko didefinisikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam menghadapi risiko. Fungsi utamanya tidak hanya meminimalkan kemungkinan kerugian, tetapi juga memanfaatkan peluang sehingga organisasi mampu beroperasi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Tujuan dilaksanakannya manajemen risiko adalah untuk memberikan landasan meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian sasaran. Penerapannya membantu organisasi melindungi sumber daya, meningkatkan akuntabilitas, memperkuat tata kelola, dan memastikan program atau kegiatan berjalan sesuai rencana. Keberadaan manajemen risiko juga membangun budaya sadar risiko yang penting bagi keberlangsungan organisasi. Dalam pelaksanaan manajemen risiko diperlukan suatu pedoman yang dapat dijadikan sebagai acuan bersama. Salah satu pedoman yang diakui secara internasional adalah ISO 31000:2018. ISO 31000:2018 merupakan sebuah standar internasional yang menyediakan prinsip dan pedoman untuk membantu organisasi dalam mengelola risiko secara efektif. Standar ini menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, menangani, dan memantau serta mengkomunikasikan risiko melalui pemberian prinsip, kerangka kerja, dan panduan umum yang bersifat universal serta dapat diterapkan oleh berbagai jenis organisasi. Fokus utamanya adalah menjadikan manajemen risiko bagian integral dari pengambilan keputusan, perencanaan strategis, serta pelaksanaan operasional sehari-hari.
Berdasarkan ISO 31000:2018, risiko didefinisikan sebagai efek dari ketidakpastian terhadap pencapaian sasaran, baik yang berdampak positif maupun negatif. Definisi tersebut memperluas pemahaman bahwa risiko bukan hanya sesuatu yang harus dihindari, tetapi juga peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Prinsip-prinsip manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2018 menjadi fondasi penting dalam penyusunan kerangka kerja dan pelaksanaan proses pengelolaan risiko. Manajemen risiko yang efektif memerlukan beberapa elemen dalam prinsip pelaksanaannya sebagai berikut:
Manajemen risiko adalah bagian internal dari semua aktivitas organisasi.
Pendekatan terstruktur dan komprehensif terhadap manajemen rs
Kerangka kerja dan proses manajemen risiko disesuaikan dan proporsional dengan konteks eksternal dan internal organisasi yang berkaitan dengan sasarannya.
Pelibatan yang sesuai dan tepat waktu dari pemangku kepentingan memungkinkan pengetahuan, pandangan, dan persepsi mereka untuk dipertimbangkan. lni menghasilkan peningkatan kesadaran dan manajemen risiko terinformasi.
Risiko dapat muncul, berubah, atau hilang seiring perubahan konteks eksternal dan internal organisasi. Manajemen risiko mengantisipasi, mendeteksi, mengakui, dan menanggapi perubahan dan peristiwa tersebut secara sesuai dan tepat waktu.
Masukan manajemen risiko didasarkan atas informasi historis dan saat ini, dan juga harapan masa depan. Manajemen risiko secara eksplisit memperhitungkan segala batasan dan ketidakpastian yang berkaitan dengan informasi dan harapan tersebut. lnformasi sebaiknya tepat waktu, jelas, dan tersedia bagi pemangku kepentingan yang relevan.
Perilaku dan budaya manusia secara signifikan memengaruhi semua aspek manajemen risiko pada semua tingkat dan tahap.
Manajemen risiko diperbaiki secara berkelanjutan melalui pelajaran dan pengalaman.
Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen risiko pada ISO 31000:2018, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai institusi akademik yang menerapkan manajemen risiko dalam kegiatan operasional dan proses bisnisnya, mengembangkan serta menyesuaikan prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan kebutuhan organisasi sebagai berikut:
Penerapan prinsip tersebut memberikan jaminan bahwa manajemen risiko tidak hanya menjadi prosedur administratif, tetapi juga strategi nyata untuk memperkuat daya saing, meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, dan mendukung keberlanjutan organisasi.